Solok, 1detik.asia -
Tiga puluh delapan tahun silam di Nagari Salayo Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat, Lahir bayi kecil mungil itu menikmati udara segar dan muncul ke dunia atas perjuangan sang ibunda.
Siapa sangka, jemari nan indah lemah gemulai tumbuh berpuluh tahun kemudian menjadi salah satu Wanita hebat. Ya, dia adalah Sri Rahayu, Wanita Cantik Sri Rahayu menjadi magnet tersendiri dalam beberapa tahun terakhir.
Bicara soal style, sosok Sri Rahayu merupakan muslim yang elegan namun santun dalam semua aspek kehidupan yang dijalani oleh warga yang tinggal di daerah Solok dan sekitarnya.
Sri Rahayu, atau yang akrab disapa Sri, adalah sosok perempuan inspiratif dari Salayo, Kab solok, Sumatera Barat. Di balik senyum dan penampilannya yang memancarkan kepercayaan diri, tersimpan kisah perjuangan panjang yang penuh liku.
Ia adalah potret perempuan tangguh yang bangkit dari keterpurukan rumah tangga menuju kehidupan yang mandiri dan sukses.
Dulu, seperti banyak perempuan lainnya, Sri berharap hidup bahagia setelah menikah. Namun kenyataan tak selalu berjalan sesuai harapan. Rumah tangganya tak seperti yang ia bayangkan. Ia menjalani pernikahan yang penuh tekanan, hingga akhirnya memutuskan untuk bercerai dan membesarkan sepasang anaknya seorang diri.
Keputusan itu tentu tidak mudah. Di tengah tekanan sosial dan stigma negatif terhadap perempuan yang bercerai, Sri memberanikan diri untuk keluar dari lingkaran tersebut. Ia percaya, menjadi mandiri adalah satu-satunya cara untuk mengubah nasib.
“Saya hanya ingin anak-anak saya melihat bahwa ibunya bisa kuat, bisa bahagia, dan bisa sukses meski sendiri,” tuturnya, Rabu (16/07/2025).
Kini, hasil kerja kerasnya telah berbuah manis. Ia berhasil membeli memiliki kendaraan pribadi, dan menjalani kehidupan yang lebih sejahtera. Ia juga rutin melakukan perawatan diri sebagai bentuk penghargaan terhadap dirinya sendiri, sembari tetap menjalankan peran sebagai ibu.
Bagi Sri Rahayu, perceraian bukanlah akhir kehidupan, melainkan awal dari perjalanan menemukan jati diri. Ia juga mengungkap bahwa sang mantan suami justru memberi dorongan tak langsung yang memotivasinya untuk lebih giat bekerja.
“Saya belajar untuk tidak takut bekerja keras. Kalau kita mencintai apa yang kita kerjakan, semua akan terasa lebih ringan,” ujarnya.
Dengan latar belakang pendidikan Master Ilmu Pendidikan Agama Islam Sri Rahayu mampu mengelola propresinya dengan rapi dan profesional. Ia juga kerap menjadi tempat curhat bagi perempuan lain yang menghadapi situasi serupa, membagikan pengalamannya agar menjadi semangat bagi sesama.
Kini, Sri Rahayu tak hanya dikenal sebagai Guru agama, tetapi juga sebagai simbol keberanian perempuan di tengah budaya yang masih kerap membatasi ruang gerak mereka. Ia membuktikan bahwa dari keterpurukan, bisa tumbuh kekuatan besar—asal ada niat, keberanian, dan ketekunan.
( Dy )