Foto Ismail kiat
Halsel — Polemik pinjaman uang pribadi sebesar Rp150 juta yang menyeret nama Ismail Kiat, adik dari Humain Kiat, bersama Ayu, kembali menjadi perhatian warga Labuha. Dana milik S.K, yang dipinjam pada September 2025, hingga kini belum dikembalikan, menimbulkan kekecewaan dari pihak pemberi pinjaman.
Sumber informasi menyebutkan bahwa sebelum berutang kepada S.K, Ismail dan Ayu juga tercatat memiliki pinjaman dari seorang warga Labuha berinisial V.B. Utang kepada V.B disebut telah dilunasi menggunakan dana yang kemudian dipinjam dari S.K. Alhasil, pinjaman terakhir tersebut menjadi beban baru yang belum terselesaikan sampai saat ini.
Sejumlah keterangan yang diterima redaksi mengungkapkan bahwa uang dari S.K awalnya diajukan dengan alasan untuk kebutuhan usaha. Namun, penggunaan dana itu diduga tidak sepenuhnya sesuai peruntukan, dan sebagian diarahkan untuk kebutuhan sekretariat serta atribut terkait aktivitas politik pada masa itu. Dugaan tersebut masih menunggu klarifikasi lebih lanjut dari pihak terkait.
Saat dimintai tanggapan, Ayu membenarkan bahwa dirinya yang mengajukan pinjaman kepada S.K. Ia mengaku seluruh proses dilakukan atas permintaan Ismail dan bahwa Ismail memberikan jaminan pelunasan setelah proyek yang ia maksud cair.
“Ismail yang meminta saya urus semua. Dia juga bilang nanti dilunasi kalau uang proyek sudah cair,” ujar Ayu, sabtu (15/11/2025).
Sementara itu, Ismail Kiat menyatakan kesiapannya bertanggung jawab dan menegaskan bahwa pelunasan akan dilakukan setelah proyek tersebut terealisasi.
Di pihak pemberi pinjaman, S.K telah menunjuk Mansur sebagai kuasa untuk menangani persoalan ini. Mansur menyampaikan bahwa mereka masih membuka ruang penyelesaian secara kekeluargaan, namun tidak menutup kemungkinan membawa kasus tersebut ke jalur hukum apabila tidak ada itikad baik.
“Kami tetap menunggu itikad baik. Jika tidak, persoalan ini akan kami proses secara hukum,” tegas Mansur.
Hingga saat ini, belum ada kejelasan mengenai pengembalian dana tersebut. Sementara itu, perhatian publik terhadap perkembangan kasus ini terus meningkat. (Red)
.png)

