Www.satudetik.asia | Bogor,
Dugaan kasus penganiayaan terhadap seorang santri di Pondok Pesantren Daarul Mughni Al Maailiki 3, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mencuat ke publik. Korban berinisial IMA (Ilham Maulana Akbar) disebut mengalami luka fisik dan trauma usai dianiaya oknum ustaz bersama sejumlah santri lain.
Kuasa hukum korban, Yuliana Sihaloho, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Minggu malam (28/9). Pihak keluarga menerima kabar bahwa Ilham dipukuli hingga larut malam oleh pengajar di pesantren.
“Anak ini disekolahkan agar mendapat pendidikan agama, tapi justru mendapat perlakuan keji dari oknum pengajar. Ini sangat mencederai kepercayaan orang tua,” kata Yuliana kepada wartawan, Jumat (29/9/2025).
Yuliana menyebut selain ustaz, beberapa santri juga ikut melakukan penganiayaan. Lebih ironis lagi, ustaz yang bersangkutan diduga sempat menyebut kata “halal bin toyiban” saat kejadian, seolah membenarkan tindakan kekerasan itu.
Akibat kejadian tersebut, Ilham disebut mengalami trauma mendalam. Ia kini lebih pendiam, murung, dan takut berinteraksi dengan orang lain.
“Klien saya sangat trauma, minder, dan takut bertemu banyak orang. Padahal dunia pendidikan seharusnya jadi tempat yang aman, bukan sumber luka,” ujarnya.
Kasus ini sudah dilaporkan ke Polres Bogor dengan nomor laporan LP/B/1870/IX/2025/SPKT/POLRESBOGOR/POLDAJAWABARAT tertanggal 29 September 2025. Kuasa hukum pun meminta kepolisian segera memproses kasus ini.
“Kami mendesak agar pelaku ditindak tegas. Kepolisian harus memastikan tidak ada lagi Ilham-Ilham lain yang menjadi korban kekerasan di lembaga pendidikan,” tegas Yuliana.
(Tim)