Komisi C DPRD Kota Yogyakarta Sidak Pekerjaan Talud Kalicode di Wilayah Terban
YOGYAKARTA,1detik.asia
– Komisi C DPRD Kota Yogyakarta melakukan inspeksi mendadak (sidak), turun ke sungai mengawasi pekerjaan talud di Kalicode, Senin (20/10/2025) tepatnya di RW 06 Terban Gondokusuman Kota Yogyakarta.
Sidak tersebut dilakukan usai menggelar rapat koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta. Langkah pengawasan ke lapangan ini sekaligus bentuk dukungan dan pengawalan agar spesifikasi konstruksi sesuai standar.
Ketua Komisi C DPRD Kota Yogyakarta Bambang Seno Baskoro, menilai pembangunan kawasan pinggir sungai menjadi salah satu prioritas pembangunan dalam rangka pengentasan kawasan kumuh perkotaan.
“Musim saat ini kan rentan banjir karena cuaca ekstrem. Sehingga kita tekankan betul ke penyedia jasa maupun dinas terkait agar jangan sampai keluar spek,” ucapnya.
Pembangunan talud Kalicode di Terban itu merupakan bagian dari penataan kawasan. Selain memperkuat konstruksi talud, kawasan bantaran sungai juga dikembalikan sesuai fungsinya.
Sehingga rumah warga yang berhimpitan dengan sungai turut ditata setidaknya menjadi mundur tiga meter dari bibir sungai. Dengan demikian kelak terdapat jalan inspeksi yang mampu dilalui oleh kendaraan.
Politisi Partai Golkar itu menjelaskan, keberadaan jalan inspeksi akan memberikan ruang yang lebih leluasa bagi aktivitas masyarakat. Selain bisa dilalui oleh armada darurat seperti ambulan dan pemadam kebakaran, jalan inspeksi itu bisa menambah daya dukung untuk mengangkat perekonomian masyarakat setempat.
“Kita akan terus memberikan dukungan terhadap pembangunan yang memberikan dampak positif bagi masyarakat,” tegasnya.
Oleh karena itu, seiring pentingnya manfaat yang akan dirasakan oleh warga, pihaknya mewanti-wanti terkait spesifikasi konstruksi. Bahkan tim pengawas dari DPUPKP Kota Yogyakarta diminta intensif melakukan pengawasan.
Sedangkan hasil dari sidak yang dilakukannya, tidak menemukan penggunaan bahan yang di luar spesifikasi. Harapannya, sampai akhir pekerjaan semua bahan yang digunakan serta teknik yang dijalankan, benar-benar sesuai seperti yang tertuang dalam kontrak.
Di sisi lain, pihaknya mencermati progres pekerjaan yang belum sesuai target. Terdapat deviasi sekitar 20 persen dari tahapan target. Akan tetapi pihaknya juga memaklumi karena kejadian tersebut bukan akibat dari pihak penyedia jasa melainkan faktor alam.
Akibat dari banjir itu banyak banyak material yang ikut hanyut, bahkan peralatan milik penyedia jasa juga ikut terpendam. Akses untuk mengangkut material sampai ke titik pekerjaa. juga cukup sulit.
“Kondisi ini memang di luar kemampuan, tetapi pengawasan harus tetap dilakukan,” tegasnya.
Reporter(Ragil)