Simpang Talang Jambe Hingga jembatan Gasing Alami Kemacetan Tiap Hari Masyarakat Berharap Keterlibatan Aktif Pihak Terkait
PALEMBANG- SUMSEL —1detik.asia
Kondisi lalu lintas di Jalan Musi II hingga kawasan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II dan TAA semakin memprihatinkan. Dari pantauan langsung di lapangan bersama sejumlah warga, terungkap bahwa aktivitas truk tambang pengangkut batubara, tanah, dan batu split menjadi penyebab utama kerusakan jalan dan kemacetan parah yang kian hari kian tidak tertanggulangi.
Sejumlah titik rawan seperti Simpang Bandara, Simpang Talang Jambe, hingga Jembatan Gasing mengalami kemacetan yang hampir terjadi setiap hari, terutama pada jam-jam sibuk. Jalan yang semestinya digunakan untuk aktivitas warga dan transportasi umum justru kini didominasi oleh kendaraan berat yang melintas tanpa henti, siang dan malam.Senin (25/08/2025).
"Kami tidak menolak pembangunan, tapi ini sudah kelewat batas. Jalan rusak, kemacetan parah, dan kami khawatir keselamatan kami terancam. Jangan tunggu ada korban dulu seperti kejadian robohnya jembatan di Kabupaten Lahat," ujar seorang warga setempat yang ikut melakukan pemantauan.
Masyarakat kini mendesak keterlibatan aktif dari seluruh pihak terkait, terutama:
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
Kementerian Perhubungan (Kemenhub)
Gubernur Sumatera Selatan
Wali Kota Palembang
Bupati Banyuasin
Mereka diminta turun langsung ke lapangan, melihat sendiri kerusakan dan dampaknya terhadap aktivitas warga, serta segera melakukan evaluasi dan tindakan nyata.
Pembatasan operasional truk tambang, perbaikan jalan, dan pengawasan ketat terhadap penggunaan jalan umum untuk transportasi industri berat menjadi tuntutan utama warga.
Kondisi ini tidak hanya merugikan warga secara ekonomi dan waktu, tapi juga berpotensi besar mengancam keselamatan. Sudah saatnya pemerintah hadir, tidak hanya dengan kebijakan di atas meja, tapi juga aksi nyata di lapangan. ( Rills / Agung)