Pematangsiantar, 1detik.asia -
Akademisi Universitas Simalungun (USI), Dian Purba, menyoroti persoalan kurangnya, peserta didik baru, di sejumlah Sekolah Menengah, Pertama (SMP) Negeri, di Kota Pematang siantar.
Ia menilai kondisi ini merupakan sinyal krisis, dalam sistem pendidikan, terutama terkait tata kelola, dan pemerataan kualitas, dan layanan pihak sekolah, tersebut.
Kita perlu melihat, apakah sekolah-sekolah yang kekurangan murid tersebut masih memiliki kualitas yang layak, sehingga tetap diminati oleh orang tua dan masyarakat,
kata Dian, Kamis 10/7/2025.
Menurutnya, Dinas Pendidikan (Disdik),
Kota Pematang siantar, harus segera melakukan evaluasi menyeluruh, mulai dari fasilitas pendidikan, kualitas tenaga pengajar, hingga metode pembelajaran.
Yang digunakan, hal ini penting, agar kepercayaan publik terhadap sekolah-sekolah negeri, tetap terjaga.
Kekurangan murid ini, adalah pekerjaan rumah besar bagi Kepala Dinas Pendidikan tersebut, Ia harus punya strategi, jelas dan konkret, untuk mengatasi masalah ini.
Atau minimal melakukan riset, untuk membuat sistem pembelajaran lebih efektif, ujarnya.
Dosen Fakultas Ekonomi USI itu, juga bilang, menekankan perlunya reformasi, kebijakan yang berani dan terukur, dalam membenahi mutu pendidikan, khususnya di SMP Negeri, tersebut.
Kalau sekolah bermutu, di mana pun lokasinya, masyarakat pasti akan mendaftar, ini soal kualitas dan persepsi publik, ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 9 dari 14 SMP Negeri di Kota Pematang siantar, dilaporkan belum memenuhi kuota,
penerimaan peserta Didik Baru (PPDB) 2025, kekurangan murid, mencapai ratusan orang, dari total 3.584 kursi, yang disediakan.
Sementara, lima SMP Negeri Pematang siantar, yang telah memenuhi kuota adalah SMP Negeri 1, SMP Negeri 2, SMP Negeri 4, SMP Negeri 6, dan SMP Negeri 7, padahal, tahun ajaran baru, 2025/2026, akan dimulai pada 14 Juli mendatang.
(Donny)