BUTUH BANTUAN HUKUM ?
.png)
1Detik.asia, Maros, 26 Juli 2025 – Kecelakaan maut yang menewaskan dua pelajar asal Makassar di Jalan Poros Toddopulia – Batulotong, Desa Toddopulia, Kecamatan Tanralili, kembali membuka sorotan terhadap aktivitas tambang di kawasan tersebut.
Insiden tragis terjadi Sabtu siang (26/7), sekitar pukul 13.54 WITA, saat dua remaja, Stevan Betfriandy Jonas (16) dan Pascal Bravo (17), yang mengendarai sepeda motor Yamaha Mio M3 DD 3862 VA, terjatuh di jalan menurun dan terlindas truk Mitsubishi Fuso DD 8931 XI dari arah berlawanan. Kedua korban mengalami luka berat dan dinyatakan meninggal dunia, satu di lokasi kejadian dan satu lainnya di RSUD dr. La Palaloi Maros.
Warga sekitar menyebut, jalur tersebut merupakan rute aktif kendaraan tambang yang kerap melintasi kawasan pemukiman dan jalan sempit tanpa pengawasan ketat. Banyak truk bermuatan besar naik turun tanpa jam operasional jelas, bahkan saat siang hari ketika jalan ramai dilalui pelajar dan masyarakat.
> “Kami sudah sering mengeluhkan soal truk tambang yang lalu lalang, tapi tak pernah ditindak. Jalan ini sempit dan tidak layak untuk aktivitas kendaraan berat,” ujar salah satu warga Dusun Kassi-Kassi.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah desa maupun dinas terkait soal penertiban aktivitas tambang di sekitar lokasi kejadian. Beberapa kalangan menilai kecelakaan ini bukan hanya persoalan kelalaian pengemudi, tetapi juga akibat lemahnya pengawasan terhadap lalu lintas kendaraan berat di area tambang rakyat.
Pihak kepolisian masih mendalami penyebab pasti kecelakaan dan melakukan pemeriksaan terhadap sopir truk yang terlibat.
Kejadian ini menjadi peringatan keras akan bahaya laten tambang yang beroperasi di sekitar pemukiman tanpa kontrol ketat, sekaligus mendesak adanya evaluasi menyeluruh terhadap izin dan jalur tambang di wilayah Kecamatan Tanralili.(**)
