TOBA – Tindakan kekerasan terhadap jurnalis kembali terjadi. Kali ini, Sabar Juvenry Manurung, wartawan media online wartatoday.com sekaligus Sekretaris organisasi pers Pro Jurnalismedia Siber (PJS), menjadi korban penganiayaan brutal saat melakukan peliputan aktivitas galian C yang diduga ilegal di Desa Silamosik I, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba, Senin (23/6/2025).
Penganiayaan terjadi sekitar pukul 17.00 WIB dan diduga dilakukan oleh dua orang berinisial LN dan PN, yang disebut sebagai pengusaha galian C, bersama beberapa rekannya.
Sabar mengaku mengalami luka dan trauma akibat insiden tersebut. Kepada rekan-rekan wartawan di Balige, ia menceritakan kronologi kejadian yang menimpanya. Ia mengatakan, awalnya mendapat informasi dari masyarakat tentang adanya aktivitas galian C ilegal yang kembali beroperasi di wilayah tersebut.
Didampingi beberapa rekan jurnalis, yakni Rinsan, Rokki, dan lainnya, Sabar tiba di lokasi sekitar pukul 15.00 WIB. Mereka terlebih dahulu menemui Kepala Desa Silamosik I, Bosman Sitorus, untuk mengkonfirmasi kebenaran informasi tersebut. Kepala desa membenarkan bahwa aktivitas galian C memang terjadi, dengan menggunakan satu unit excavator dan sejumlah dump truck yang hilir mudik di lokasi.
“Kades bahkan langsung ikut turun ke lokasi untuk mempertanyakan status izin kegiatan galian tersebut,” ujar Sabar.
Usai pertemuan awal, Sabar dan tim jurnalis sempat meninggalkan lokasi. Namun mereka dihubungi kembali oleh kepala desa untuk datang langsung ke titik aktivitas galian guna melihat kondisi di lapangan.
Saat tiba di lokasi, Sabar mulai mendokumentasikan aktivitas dengan mengambil foto dan video. Namun tiba-tiba, ia dan rekan-rekannya diserang secara mendadak. "Saya dipukul membabi buta hingga wajah babak belur," ungkapnya.
Tidak terima atas perlakuan tersebut, Sabar langsung melapor ke Polres Toba. Laporan diterima dengan nomor: LP/B/265/VI/2025/SPKT/Polres Toba/Polda Sumut, tertanggal 23 Juni 2025 pukul 17.57 WIB.
Hingga berita ini diterbitkan, upaya konfirmasi kepada terduga pelaku LN dan PN masih terus dilakukan. Tim redaksi akan melanjutkan peliputan untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut dan berimbang dari pihak-pihak terkait.
Editor Rinsan siahaan