Garut, 30 Desember 2025 — Sejumlah warga di Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, menyampaikan keluhan terkait pelaksanaan Program Makan Bergizi (MBG) yang diberikan kepada siswa SDN Pamulihan. Keluhan tersebut berkaitan dengan menu makanan yang dinilai kurang bervariasi dan belum sepenuhnya mencerminkan prinsip gizi seimbang.
Berdasarkan keterangan warga, dalam kurun waktu sekitar satu minggu terakhir, menu MBG yang disajikan kepada para siswa cenderung sama, yakni berupa roti dan jajanan yang umum dijumpai di warung. Kondisi ini menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat, mengingat Program Makan Bergizi bertujuan untuk mendukung pemenuhan gizi dan kesehatan anak-anak usia sekolah.
Masyarakat berharap menu makanan yang disajikan dapat memenuhi unsur gizi yang lebih lengkap, termasuk penyediaan buah-buahan seperti jeruk, apel, anggur, atau semangka, serta variasi makanan lain yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi siswa. Warga menilai bahwa keberagaman menu merupakan faktor penting agar tujuan program dapat tercapai secara optimal.
Selain itu, warga juga berharap adanya pengawasan yang lebih ketat terhadap dapur pelaksana Program Makan Bergizi. Masyarakat meminta agar pihak berwenang menindak tegas apabila ditemukan dapur MBG yang tidak melaksanakan ketentuan dan Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagaimana telah ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN), demi menjaga kualitas, akuntabilitas, dan tujuan utama program.
Atas dasar tersebut, warga mendorong agar dilakukan evaluasi dan pembenahan menyeluruh terhadap pelaksanaan Program Makan Bergizi, khususnya dalam aspek penyusunan menu, pengawasan pelaksana, serta kepatuhan terhadap SOP, sehingga manfaat program benar-benar dirasakan oleh para siswa dan sejalan dengan upaya peningkatan kesehatan serta tumbuh kembang anak.
abang

.png)

