BUTUH BANTUAN HUKUM ?
.png)
Pringsewu - Satudetik.asia.Com. Kejaksaan Negeri (Kejari) Pringsewu melaksanakan Sosialisasi dan Edukasi Nilai-Nilai Antikorupsi di Aula Universitas Aisyah Pringsewu pada Selasa (9/12/2025) pukul 14.30 WIB. Kegiatan bertema “Berantas Korupsi untuk Kemakmuran Rakyat” diselenggarakan guna memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) Tahun 2025.
Acara dihadiri oleh Kepala Kejari Pringsewu, Kepala Seksi Intelijen, pejabat struktural Universitas Aisyah, jajaran Seksi Intelijen, serta sekitar 100 mahasiswa. Acara dibuka dengan sambutan dari Wakil Rektor III Universitas Aisyah yang menekankan peran akademik dalam membangun integritas.
“Saya sangat senang karena Universitas Aisyah dapat menjadi tuan rumah acara ini. Sebagai lembaga pendidikan, kami menyadari bahwa integritas adalah fondasi utama pencapaian akademik,” ujar Wakil Rektor III. Ia juga mengingatkan bahwa perilaku koruptif tidak hanya ada di luar kampus:
“Di sini, ia bisa muncul sebagai plagiarisme, mencontek, atau manipulasi data tugas. Para mahasiswa adalah agen perubahan – kita harus membekali Anda dengan nilai-nilai jujur dan tegas menolak ketidakadilan.” jelasnya
Setelah itu, sambutan dilanjutkan oleh Kepala Kejari Pringsewu Evi Hasibuan yang menyampaikan apresiasi atas kolaborasi antara Kejaksaan dan perguruan tinggi.
“Kolaborasi ini adalah langkah krusial dalam membangun budaya antikorupsi. Saya melihat antusiasme para mahasiswa hari ini itu tanda yang baik,” katanya.
Beliau juga menekankan pentingnya membangun karakter sejak dini: “Integritas tumbuh dari dalam diri, mulai dari hal-hal kecil: jujur dalam belajar dan berinteraksi. Ketika Anda lulus, Anda akan menyebarkan nilai-nilai ini ke berbagai sektor masyarakat.”
Materi sosialisasi disampaikan oleh Kepala Seksi Intelijen Kejari Pringsewu I Kadek Dwi Ariatmaja yang menguraikan peran strategis generasi muda dalam pencegahan korupsi.
“Hari ini, saya akan berbicara tentang bagaimana Anda bisa menjadi kunci memerangi korupsi,” kata Ariatmaja sebagia narasumber.
Ia menjelaskan berbagai modus korupsi seperti mark-up anggaran, jual beli jabatan, dan politik uang, serta cara melawannya:
“Caranya adalah dengan meningkatkan literasi politik, menolak perilaku tidak jujur, dan aktif melakukan pengawasan publik sesuai PP 43 Tahun 2018. Anda punya akses informasi dan pikiran kritis jangan ragu untuk bersuara.” tegasnya Ari
Antusiasme mahasiswa terlihat dari partisipasi aktif dalam sesi tanya jawab dan kuis Kahoot, yang disertai pemberian souvenir kepada peserta terbaik. Kegiatan berlangsung interaktif dan menuju penutupan pukul 17.00 WIB.
Sebagai penutup Kepala Kejari Pringsewu Evi Hasibuan menyampaikan pesan kepada semua peserta:
“Terima kasih kepada semua pihak. Universitas Aisyah, jajaran Kejaksaan, dan para mahasiswa. Korupsi bukan masalah hanya lembaga penegak hukum, itu masalah kita semua. Mari kita bersama-sama memutus rantai korupsi, mulai dari diri sendiri, agar Pringsewu dan Indonesia bisa lebih makmur dan adil.” harapanya
Kejari Pringsewu berharap kerja sama serupa dapat dilanjutkan secara berkelanjutan di berbagai perguruan tinggi dan sekolah, sebagai komitmen bersama dalam memperkuat budaya antikorupsi di Kabupaten Pringsewu.
Veri
