Muratara, "– Penyaluran Bansos PKH-BPNT 2025 di kelurahan Kecamatan rawas ilir, mendadak memanas. Warga heboh setelah muncul dugaan pungutan liar (pungli) yang diduga dilakukan oknum kelurahan pada penyaluran tahap kedua, Selasa (9/12/2025).
Seorang KPM berinisial D dari RT 06 mengaku dimintai uang saat menerima kupon bantuan. Keluhan ini langsung menyebar dan memicu keresahan di tengah publik.
D, menuturkan kepada media bahwa oknum yang datang ke rumahnya meminta uang Rp25.000 saat pembagian kupon. “Ya pak, kemarin pas pembagian kupon datang ke rumah, orang tersebut minta Rp25.000,” ujarnya.
Pemerintah kelurahan rawas ilir mengatakan biaya tersebut untuk operasional penurunan barang,untuk makan dan minum saat pelaksanaan penyaluran bansos tersebut,biaya 25.000 rb untuk oknum lurah 10rb dan sisa nya untuk makan minum selama penyaluran bansos ujar oknum pemerintah kelurahan.
penyaluran tahap kedua dengan total 174 KPM yang menerima bantuan beras dan minyak goreng, dengan proses penyaluran berlangsung hingga sekitar pukul 12.15 WIB.
Pernyataan serupa dari masarakat , tidak pernah ada kesepakatan mengenai penyaluran bansos di bagi dua,karna saat ketua RT mengantar kan kartu undangan Bansos yang berlogo barkot tertera dua karung beras dan 4liter minyak sayur.tapu teryata yang kami bawa pulang cuma satu karung beras dan dua liter minyak sayur..
Namun pernyataan mengejutkan muncul dari oknum stap kelurahan Saat menjelaskan ia menyebut pungutan itu adalah hal “umum” dan terjadi di dusun lain juga, lalu pergi meninggalkan tim media begitu saja. Hal itu tidak sepatutnya dilakukan seorang Aparatur Pemerintah.
REd:( tim).
.png)

