Binjai, 1detik asia
Sekitar 1.079 siswa Yaspend An Naas Binjai mengikuti manasik haji pada hari Kamis, 23 Oktober 2025 di halaman Yaspend An Naas Binjai. Peserta manasik berasal dari TK sebanyak 57 orang, SD sebanyak 663 orang, SMP sebanyak 281 orang dan SMK sebanyak 78 orang yang terbagi menjadi 13 kloter, pelaksanaanya dimulai dari pukul 08.00 - 11.30 Wib bertempat di halaman Yaspend An Naas Binjai.
Kegiatan manasik haji ini diselenggarakan oleh Yaspend An Naas Binnaj bekerja sama dengan Guru Agama dan Guru Tahfidz. Kegiatan manasik haji ini merupakan program
Kegiatan manasik haji ini merupakan program rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya, tujuannya praktek ibadah semacam manasik ini sejalan dengan upaya untuk meningkatkan jiwa religiusitas pada anak, sehingga dapat membekas dan menjadi bekal untuk kehidupan beragama dimasa yang akan datang, dan Insya Allah mereka akan memiliki pengalaman yang tidak akan hilang sampai dewasa, tutur Ilham Akhbar Nasution, SH, Ketua Yaspend An Naas Binjai ketika diwawancarai oleh awak media.
Senada dengan kordinator Yaspend An Naas Binjai Misdianto, S.Ag, didampingi Ustad Aspian menyampaikan penyelenggaraan manasik haji bagi TK, SD, SMP dan SMK Yaspend An Naas Binjai ini bisa dijadikan ajang untuk memperkenalkan Rukun Islam yang ke-5 yakni Ibadah Haji. Bagi anak usia dini dan dewasa termasuk menumbuhkan motivasi terhadap orangtua murid untuk dapat melaksanakan Ibadah Haji ke Baitullah.
Rangkaian kegiatan dimulai dari peragaan wuquf, dilanjutkan dengan peragaan mabit di Muzdalifah yang bertempat di halaman Yaspend An Naas Binnai, kemudian peserta dari setiap kloter menuju aula al-Irfani untuk memperagakan lempar jumroh, setelah itu memperagakan mabit di Mina dan jumroh yang selanjutnya, seluruh peserta kemudian menuju Ka’bah untuk melakukan tawaf di lapangan utama, selanjutnya menuju ke area sa’i di bukit Shofa dan Marwah, terakhir Seluruh Peserta melakukan thawaf Ifadah' (keliling ka’bah), kemudian sya’i di Shoffa dan Marwah ditutup dengan peragaan Tahalul. Di pinggir lapangan terdapat juga simulasi zam-zam dengan disediakannya air mineral agar anak-anak dapat minum dan tidak kelelahan setelah melakukan simulasi ini.
Wahyu Dinata, S.Pd selaku mewakili Kepala Sekolah dari TK, SD, SMP dan SMK beliau menuturkan, "Mengajarkan pendidikan agama pada anak-anak penting dilakukan sejak dini. Sebab, usia anak-anak adalah waktu emas di mana daya ingat anak dapat dengan mudah menyerap informasi dan pembelajaran baru akan suatu hal, contohnya pendidikan agama. Salah satu pembelajaran agama mudah dimengerti di mana orangtua dan guru di sekolah mulai mengenalkan rukun Islam yang ke 5 itu". pungkas beliau.( Mulia )
.png)

