.png)
 |
Www.satudetik.asia | Musi Banyuasin, Sumatera Selatan — Dua tokoh aktivis Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), yakni Mauzan dari LSM Gempita dan Boni dari Ormas Brigade 98, menyampaikan harapan tegas kepada Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto agar mempertimbangkan pemberian amnesti kepada mantan Gubernur Sumatera Selatan, H. Alex Noerdin.
Dalam pernyataannya, kedua aktivis tersebut menilai bahwa Alex Noerdin merupakan salah satu figur penting yang memiliki jasa besar dalam pembangunan dan kemajuan Sumatera Selatan, khususnya di Kabupaten Muba. Mereka menegaskan, meskipun hukum harus ditegakkan, negara juga perlu memberikan ruang kemanusiaan dan kebijaksanaan dalam menilai kontribusi seseorang terhadap bangsa dan daerahnya.
“Kami melihat sosok H. Alex Noerdin bukan hanya sebagai mantan pemimpin, tapi juga sebagai tokoh pembangunan yang banyak berjasa untuk masyarakat Sumsel, terutama dalam bidang infrastruktur, pendidikan, dan kesejahteraan rakyat,” tegas Mauzan, aktivis LSM Gempita Muba, Jumat (4/10).
Menurutnya, semangat pemerintahan Prabowo Subianto yang menekankan persatuan, rekonsiliasi, dan keberlanjutan pembangunan harus diikuti dengan langkah-langkah kebijakan yang berjiwa besar. “Pemberian amnesti adalah bentuk kebesaran hati negara terhadap warganya yang telah banyak berjasa. Ini bukan soal membenarkan kesalahan, tapi memberikan ruang bagi perbaikan dan kontribusi lebih lanjut bagi bangsa,” tambah Mauzan.
Sementara itu, Boni dari Ormas Brigade 98 juga menyuarakan hal serupa. Ia menilai sudah saatnya pemerintah melihat kasus Alex Noerdin dari kacamata yang lebih luas, yakni nilai kemanusiaan, jasa pembangunan, dan rekonsiliasi sosial.
“Kami yakin Presiden Prabowo Subianto memiliki jiwa besar dan komitmen terhadap keadilan yang berimbang. Bapak Alex Noerdin sudah memberikan dedikasi luar biasa selama puluhan tahun untuk rakyat Sumsel. Kami berharap Presiden bisa memberikan amnesti sebagai bentuk penghargaan atas jasa beliau,” ujar Boni.
Boni menambahkan, masyarakat di Sumatera Selatan, khususnya Muba, masih sangat menghormati dan mengenang peran besar Alex Noerdin dalam memajukan daerah tersebut. “Banyak program pro-rakyat yang masih dirasakan manfaatnya hingga kini. Pemberian amnesti akan menjadi langkah simbolik yang menunjukkan bahwa negara tidak menutup mata terhadap jasa para tokoh bangsa,” lanjutnya.
Kedua aktivis itu juga menekankan bahwa aspirasi ini muncul murni dari nurani masyarakat, tanpa kepentingan politik apa pun. Mereka menilai bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, bangsa ini sedang memasuki era baru yang menekankan rekonsiliasi nasional dan persatuan bangsa.
“Kami percaya Bapak Prabowo akan menimbang dengan hati nurani dan kebijaksanaan. Amnesti bagi H. Alex Noerdin bukan sekadar keputusan hukum, tapi simbol keadilan sosial dan kemanusiaan yang sesuai dengan semangat bangsa Indonesia,” tutup Mauzan.
Dengan demikian, desakan dua aktivis Muba ini menjadi suara moral masyarakat akar rumput yang berharap keadilan tidak hanya ditegakkan dengan aturan, tetapi juga dengan nurani dan rasa kemanusiaan.
(Rizki Singgih) satudetik.asia
