.png)
Tanggamus, 1detik.asia -
Direktorat Rehabilitas Anak kementrian sosial melakukan kunjungan warga di dusun Bandongan Pekon Talang Padang kecamatan Talang Padang, kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut dari viralnya pemberitaan terhadap konten anak yang di sebar di media sosial
Pada kunjungan tersebut Faizal menerangkan bahwa yang Mereka lakukan merupakan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) dengan melakukan motivasi melalui pendekatan secara kekeluargaan, serta memberikan bantuan.
Faizal juga menerangkan persoalan viralnya berita yang sempat beredar bahwa hal tersebut adalah hal yang tidak benar.
" Kehadiran kami ini merupakan Asistensi Rehabilitasi sosial dengan melakukan motivasi secara pendekatan kepada anak sekaligus memberikan bantuan, dan berita yang sempat beredar itu tidak benar Anak tersebut tidak berjualan dan sepatu yang dipakai adalah sepatu yang biasa dipakai nya untuk bermain bola" terangnya, Jum,at (15/8/2025)
Faizal juga berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi " saya berharap kejadian ini tidak terulang lagi, niatnya bagus untuk membuat video tapi video konten tersebut jangan disalahkan gunakan " Harapnya
Hal senada juga disampaikan tidak benar oleh kepala Pekon Talang Padang Farizal Saleh.SE, saat di mintai keterangan, Kakon Farizal Saleh mengutarakan bahwa anak yang sempat di viralkan adalah warga Talang Padang dan anak tersebut tidak berjualan jeruk di pasar Gisting dan Sepatu yang dipakai memang milik nya "red anak" yang memang biasa dipakainya untuk bermain bola.
"Berita yang beredar di media sosial itu tidak benar karena anak tersebut tidak berjualan jeruk di pasar Gisting dan Sepatu yang dikenakan merupakan sepatu yang biasa dipakai untuk bermain bola dengan teman temannya" Terangnya.
Farizal Saleh juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak mudah mempercayai berita yang beredar serta tidak semaunya membuat konten yang akhirnya dapat disalah gunakan.
" Saya menghimbau kepada masyarakat untuk tidak membuat konten yang mungkin akan dapat merugikan nama baik Pekon terlebih disalah gunakan" Tegas kakon.
(Sapri)
