.png)
Massa aksi yang marah tidak hanya merusak pagar dan menghancurkan sebuah mobil listrik Lexus senilai Rp1,87 miliar yang terparkir di halaman, tetapi juga menjarah isi rumah secara brutal.
Kediaman Ahmad Sahroni yang berlokasi di Jalan Swasembada Timur XXII, Kelurahan Kebon Bawang, menjadi sasaran amukan warga hingga meninggalkan kerusakan yang amat parah.
Berdasarkan pantauan, sejumlah warga terlihat membawa barang-barang berharga dari dalam rumah, termasuk perangkat elektronik dan sebuah drone.
Kaca jendela pecah, perabotan hancur, dan kondisi ruangan dalam rumah berantakan tidak berbentuk.
Keributan dimulai saat ratusan orang berkumpul di depan rumah bernomor 52 tersebut.
Massa aksi yang tersulut emosi melempari rumah dengan batu serta benda keras lain hingga kaca dan pintu rumahpun hancur.
Situasi semakin kacau ketika pagar depan berhasil dijebol paksa hingga massa dengan mudah memasuki pekarangan rumah sahroni.
Mobil mewah Lexus RX 450h+ Luxury yang berada di halaman pun jadi sasaran amuk massa.
Kondisinya ringsek parah dengan kaca pecah, bodi penyok, dan bagian depanpun hancur.
Setelah itu, kerumunan langsung menyerbu masuk ke bagian dalam rumah sahroni.
Kondisi di dalam rumah tampak memprihatinkan, dengan furnitur hancur, dinding penuh pecahan kaca, serta barang-barang berserakan di lantai.
Sejumlah warga mengambil berbagai barang, mulai dari televisi, jam tangan,kursi, hingga perlengkapan rumah tangga.
Beberapa saksi mata itu pun mengatakan rumah itu juga memiliki kolam renang di bagian dalam yang sempat menjadi tontonan warga ketika aksi penjarahan berlangsung.
Namun, kerusakan yang ditinggalkan massa membuat rumah pribadi Ahmad Sahroni luluh lantak.
Peristiwa tersebut diduga dipicu oleh pernyataan Ahmad Sahroni yang sebelumnya menyebut pihak-pihak yang mendorong pembubaran DPR sebagai “mental tolol”.
Ungkapan itu memicu kecaman luas dari berbagai kalangan, termasuk warga dapilnya sendiri di Jakarta Utara.
Ahmad Sahroni, yang dikenal dengan julukan “Crazy Rich Tanjung Priok”, kembali jadi sorotan publik usai insiden tersebut.
Banyak pihak menilai amukan massa di rumahnya mencerminkan luapan kemarahan,emosi rakyat terhadap sikap arogan para elit politik yang dianggap tidak mendengarkan aspirasi dari masyarakat.
.jpg)
