www.1detik.info _ Bali, Kelangkaan gas elpiji kembali menjadi sorotan di wilayah Desa Petitenget, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali. Bahrudin, seorang perantau asal Probolinggo yang bekerja sebagai kepala tukang bangunan, mengungkapkan keluhannya mengenai sulitnya mendapatkan gas elpiji selama lebih dari satu minggu terakhir, Badung _ Bali (27/01/2025)
Menurut Bahrudin, ia telah berkeliling Kuta selama tujuh hari berturut-turut untuk mencari gas elpiji, namun tidak berhasil menemukannya. Beberapa toko, termasuk toko-toko milik warga Madura yang ia datangi, menyatakan bahwa kelangkaan gas elpiji ini disebabkan oleh pasokan yang tidak stabil dalam beberapa hari terakhir.
"Sudah seminggu saya tidak bisa masak karena tidak ada gas. Saya sampai hanya makan nasi dengan garam karena tidak ada pilihan lain," ungkap Bahrudin dengan nada kecewa.
Kelangkaan gas elpiji ini memicu kritik dari masyarakat, termasuk para pekerja dan perantau seperti Bahrudin, yang menggantungkan kebutuhan hidupnya pada ketersediaan gas elpiji. Kelangkaan ini dinilai mencerminkan kurangnya pengelolaan distribusi dan pengawasan pasokan oleh pemerintah daerah.
"Sebagai wilayah yang menjadi tujuan wisata utama, seharusnya Badung memiliki sistem distribusi gas elpiji yang lebih baik. Jangan sampai warga dan pekerja seperti saya yang kesulitan, apalagi ini adalah kebutuhan dasar," tegas Bahrudin.
Pemerintah Kabupaten Badung dinilai perlu segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi masalah ini. Langkah-langkah seperti memperbaiki rantai distribusi, memastikan pasokan yang memadai, dan memberikan sanksi kepada oknum yang mempermainkan harga atau menimbun gas elpiji perlu dilakukan secara tegas.
Permasalahan kelangkaan gas elpiji ini harus segera ditangani agar tidak berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Jika dibiarkan, hal ini berpotensi mengganggu aktivitas perekonomian di daerah, terutama di wilayah pariwisata seperti Badung. Pemerintah diharapkan segera merespons keluhan warga dengan solusi yang nyata dan berkelanjutan.