Probolinggo | Brilian-news.id,-Jagat maya kembali dihebohkan dengan sebuah insiden yang melibatkan seorang oknum guru di SMKN 1 Sumberasih, Kabupaten Probolinggo. Guru berinisial Y tersebut diduga terlibat dalam tindakan kekerasan terhadap salah satu muridnya, dan rekaman video dari insiden ini langsung viral di media sosial.
Peristiwa ini terjadi di lingkungan sekolah, tempat di mana Y seharusnya menjadi sosok yang patut dicontoh. Namun, kenyataan berkata lain. Tindakan kekerasan yang dilakukan Y sontak memancing kemarahan publik, terutama setelah video yang merekam insiden tersebut menyebar dengan cepat di berbagai platform media sosial. Unggahan tersebut dengan cepat dipenuhi oleh komentar pedas dan tuntutan agar tindakan tegas diambil terhadap Y.
Di sisi lain, Waka Humas SMKN 1 Sumberasih, Ibu Wahyu, membenarkan bahwa kejadian tersebut memang benar adanya. Namun, ia juga menyampaikan bahwa kasus ini telah diselesaikan secara damai melalui mediasi yang difasilitasi oleh Polsek Sumberasih. "Kejadian tersebut memang benar, tapi sudah dilakukan mediasi damai di Polsek Sumberasih," ujarnya.
Tindakan mediasi ini mempertemukan kedua belah pihak, baik Y maupun keluarga korban, untuk mencapai kesepakatan damai. Mereka sepakat untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan dengan harapan agar insiden serupa tidak terulang di masa depan.
Meski telah diselesaikan, kasus ini tetap menjadi topik hangat di masyarakat. Banyak pihak yang menyoroti pentingnya menjaga lingkungan pendidikan dari tindakan kekerasan. Bagaimanapun, seorang guru memiliki peran besar dalam membentuk karakter dan masa depan siswa-siswinya. Maka dari itu, tindakan kekerasan seperti ini dianggap mencoreng citra pendidikan yang seharusnya mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan kasih sayang.
Masyarakat berharap kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, terutama para pendidik, untuk selalu mengutamakan pendekatan yang lebih bijak dan humanis. Sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi setiap anak untuk belajar dan berkembang. Tanpa adanya kekerasan, dunia pendidikan bisa terus menjadi tempat yang menyemai kebaikan dan pengetahuan untuk generasi penerus bangsa.
.jpg)
