Fakfak.1Detik.Online-
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Fakfak, Widi Asmorojati, ST.,MT menjelaskan, dirinya menerima perintah Bupati Fakfak, Untung Tamsil, S.Sos.,MSi, guna melakukan pengecekan lapangan atas informasi masyarakat terkait adanya kebun tebu milik warga di SP 2 Kampung Warisamulya Distrik Tomage, yang konon telah menghasilkan gula merah dan dipasarkan di Fakfak dan sekitarnya.
Kata dia, informasi terkait adanya perkebunan tebu, milik kelompok warga yang dipimpin Cipto tersebut, diperoleh Bupati Fakfak, saat meresmikan Bangunan Puskesmas Distrik Tomage, Jumat (12/1) lalu.
"Saya diperintah menghadap langsung untuk mengecek kebun tersebut dan saat menerima petunjuk, langsung mendatangi lokasi dan mengintervensi perkebunan. Informasi Masyarakat kepada Bupati ternyata benar adanya". Ujar Widi melalui rilisnya kepada 1Detik.
Kata Widi, kelompok Pekebun Cipto, telah mengusahakan tanaman tebu, hampir 4 tahun lebih di atas lahan seluas 1,5 hektar dan telah memproduksi Gula merah Tebu dan Sari Tebu sebagai minuman segar yang di jual di Distrik Bomberay, Tomage dan juga sudah dipasarkan pedagang di Fakfak.
Widi mengakui, tanaman tebu yang menjadi salah satu komoditi Perkebunan, belum disuport oleh Dinas, sehingga dengan melihat langsung kebun tebu tersebut, perlu untuk di support.
"Memang kita tau betul bahwa hampir semua kebun Masyarakat terutama Masyarakat lokal pasti di tanam tebu, namun jumlahnya tidak seberapa. Biasanya kebutuhan hanya sebagai minuman pelepas dahaga saat bekerja di kebun seharian. Namun untuk produksi dalam skala sedang apalagi homogen di dalam lahan kebun yang sudah di tanam rapi dengan jarak 1,5 meter, baru ditemui di SP2 Kampung Warisamulya Distrik Tomage. Sehingga perlu diintervensi secara baik agar produksi terhadap tanaman ini bisa di kenal di Fakfak sebagai salah satu komoditi andalan di Fakfak". tuturnya.
"Apalagi hamparan Bomberay masih sangat luas. Memungkinkan untuk dikembangkan secara professional hingga mendatangkan hasil yang maksimal bahkan produk turunan yang maksimal. Oleh karena itu, perlu untuk di program secara masif agar berhasil".tandasnya.
Widi mamastikan pihak Dinas Perkebunan, akan mengakomodir masuk dalam rencana aksi 2025 sesuai kebutuhan kelompok Pekebun Tebu Cipto, terutama terkait dengan perluasan lahan kebun Tebu, dukungan terhadap instrument produksi Gula Merah dan Sari Tebu, agar menjamin tingkat produktivitas komoditi Tebu di Kabupaten Fakfak.
Untuk saat ini, yang dilakukan Dinas Perkebunan adalah, membangun hubungan kerja dan komunikasi melalui program CSR dengan PT. Rimbun Sawit Papua, yang sudah langsung bersurat kepada JM PT. RSP sehingga dalam waktu dekat, segera di bantu pupuk agar tebu segera tumbuh dengan subur dan berproduksi.
Sementara itu, Dinas perkebunan juga akan membantu peralatan sederhana berupa Wajan besar sesuai permintaan untuk meningkatkan produksi Gula.
Dinas Perkebunan sedang berupaya menginventarisir lokus komoditi yang sedang di kembangkan Pekebun yang dianggap sebagai komoditi andalan, selain Pala sebagai Komoditas unggulan Fakfak.
Komoditi andalan yang dimaksudkan adalah komoditi Perkebunan yang sangat dekat dan sudah diminat oleh Masyarakat dan sedang dalam proses usaha Masyarakat. Karena dengan di dorong Tingkat keberhasilannya lebih terjamin karena mereka (pekebun) sangat familier mengembangkan.
Dinas Perkebunan, lebih focus untuk kembangkan komoditi pada lokasi sasaran dan kecenderungan berhasil lebih tinggi.
Harapan ke depan, setiap kampung atau satu wilayah punya produk andalan. Satu Kampung Satu Produk yang lebih terfokus dan cepat berhasil. (Rilis Widi/Ar)
.jpg)
