.png)
1Detik.info - Probolinggo – Dugaan tindakan arogan oleh salah satu oknum anggota Satpol PP Kabupaten Probolinggo berinisial NL terhadap warga yang menyoroti kondisi jalan di wilayah Pajarakan–Condong menuai sorotan tajam dari publik dan aktivis.
Peristiwa bermula ketika sejumlah warga dan aktivis menegur truk-truk bermuatan berat yang melintas di jalan kelas III, padahal jalan tersebut bukan peruntukannya.
Namun, bukannya mendapat penjelasan, warga justru merasa ditekan oleh oknum Satpol PP yang diduga membela kendaraan bermuatan limbah batu bara (fly ash dan bottom ash) dari Desa Binor, Kecamatan Paiton, menuju Desa Condong.
Dalam grup komunikasi pemerintahan, oknum tersebut bahkan sempat menyebut bahwa muatan truk adalah “paving”, bukan limbah batu bara, sehingga menimbulkan kecurigaan adanya upaya menutupi fakta di lapangan.
Menanggapi hal tersebut, Dierel, anggota Aliansi Madura Indonesia (AMI), menyampaikan kritik keras atas perilaku yang dinilai mencederai kepercayaan publik.
"Satpol PP itu penegak perda, bukan pengawal truk bermuatan berat. Kalau benar ikut mengawal, itu sudah keluar dari kewenangan dan merusak citra lembaga,” tegas Dierel, Selasa (8/10/2025).
Pasca-viral di kalangan aktivis dan masyarakat, Kepala Satpol PP Kabupaten Probolinggo akhirnya turun langsung ke lokasi untuk menemui para aktivis dan warga yang memprotes.
Dalam pertemuan tersebut, Kasatpol PP hanya menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang terjadi di lapangan tanpa memberikan penjelasan mendalam mengenai tindakan bawahannya.
"Kami menerima permintaan maaf Kasatpol PP, tapi publik masih menunggu langkah tegas terhadap oknum yang bersikap arogan,” ujar Dierel menambahkan.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi apakah oknum NL akan mendapat sanksi atau pembinaan dari instansi terkait.
Sementara itu, masyarakat berharap kejadian ini menjadi evaluasi menyeluruh bagi jajaran Satpol PP Kabupaten Probolinggo agar lebih profesional dalam menjalankan tugas di lapangan.
Tim-Redaksi
