Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates

Iklan

Jejak Busuk di Kebun Sawit: Diduga Oknum PT IAM Inti Agro Makmur Main Kongkalikong Curi Sawit Plasma Desa Balinggu”

Kaperwil Sumsel Rizki Singgih
Jumat, 03 Oktober 2025
Last Updated 2025-10-03T03:20:53Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
BUTUH BANTUAN HUKUM ?






Www.satudetik.asia Balinggu – Aroma busuk praktik curang mencuat dari perkebunan sawit plasma di Desa Balinggu. Seorang oknum asisten humas PT IAM, Inti Agro Makmur berinisial Ags, diduga menjadi dalang dalam permainan kotor pencurian kelapa sawit plasma dan inti. Bukan sekadar ulah individu, praktik ini disebut-sebut melibatkan kongkalikong sistematis dengan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.


Sumber internal menyebutkan, modus pencurian dilakukan dengan cara memanipulasi hasil panen. TBS (Tandan Buah Segar) sawit plasma yang mestinya masuk ke timbangan resmi, sebagian dialihkan secara diam-diam ke jalur gelap. Diduga ada pengaturan distribusi dan pencatatan hasil yang dipermainkan.


“Bukan sekadar mencuri, ini sistematis. Ada yang ngatur di lapangan, ada yang nutup di atas. Kalau tidak, mana mungkin bisa lolos terus?” ungkap seorang pekerja kebun yang meminta identitasnya disamarkan.


Sawit plasma sejatinya adalah sumber ekonomi masyarakat. Skema plasma dirancang agar warga sekitar kebun ikut merasakan kesejahteraan dari hasil bumi. Namun, praktik kotor oknum ini justru merampok hak rakyat kecil.


“Plasma itu darah hidup kami. Kalau hasilnya dikorupsi, berarti kami diperas oleh orang yang seharusnya melindungi. Ini bukan sekadar pencurian, ini penghianatan,” tegas seorang tokoh Desa Balinggu dengan nada murka.


Hingga berita ini diturunkan, manajemen PT IAM bungkam. Tidak ada keterangan resmi, seolah ingin menutup mata dari kasus yang mencoreng nama perusahaan. Diamnya manajemen justru memicu kecurigaan publik: apakah dugaan ini hanya ulah oknum, atau ada restu senyap dari lingkaran dalam?


Warga menuntut aparat hukum segera turun tangan. Desakan agar polisi dan aparat penegak hukum menyelidiki hingga ke akar-akarnya makin kencang.


“Kami tidak butuh janji manis perusahaan. Kami butuh keadilan. Kalau dibiarkan, sawit plasma kami akan habis dirampok,” lanjut warga lain dengan suara lantang.


Kasus ini menjadi cermin gelap praktik perkebunan besar di Indonesia. Di balik seragam rapi dan jabatan mentereng, ada oknum yang tak segan-segan berubah menjadi bandit penghisap keringat rakyat.


Kini bola panas ada di tangan penegak hukum. Publik menunggu: apakah kasus ini akan diusut tuntas, atau akan menjadi contoh klasik tajam ke bawah, tumpul ke atas?


Satu hal jelas, masyarakat Desa Balinggu tidak akan tinggal diam. Mereka siap bersuara lantang agar hak plasma yang mereka perjuangkan tidak hilang hanya karena kerakusan segelintir oknum.


Sampai berita ini di terbitkan pihak terkait belum  memberikan klarifikasi dan tanggapan meski sudah berkali kali kali awak media konfirmasi ke pihak bersangkutan. ! 


(RIZKI SINGGIH) / TIM

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

Iklan