Www.satudetik.asia | Muba – Unit Reskrim Polsek Babat Toman mengamankan Berniat, warga Desa Tanjung Durian, Kecamatan Lawang Wetan, pemilik penyulingan minyak mentah ilegal yang terbakar pada Jumat (19/9/2025) sekitar pukul 10.00 WIB di Dusun III, Desa Tanjung Durian.
Kebakaran diduga terjadi akibat sisa bara di bawah tangki atau tungku penyulingan yang masih menyala setelah proses produksi. Api kemudian menyambar material sisa pembakaran hingga memicu kobaran besar. Warga bersama Berniat sempat berusaha memadamkan api dengan air bercampur deterjen, dan setelah 30 menit api berhasil dipadamkan. Meski tak menimbulkan korban jiwa, peralatan penyulingan rusak dan lingkungan sekitar terancam bahaya.
Setelah dilakukan pemeriksaan dan gelar perkara pada Sabtu (20/9/2025), polisi menetapkan Berniat sebagai tersangka.
Kapolsek Babat Toman IPTU Dedy Kurniawan, S.H melalui Kasi Humas Polres Muba IPTU Hutahean, S.H membenarkan penahanan tersebut.
“Tersangka ini melakukan penyulingan minyak mentah tanpa izin. Kebakaran terjadi akibat kelalaiannya yang membahayakan keselamatan masyarakat dan lingkungan,” tegasnya.
Polisi menyita sejumlah barang bukti dari lokasi, antara lain:
- 1 unit mesin sedot
- 1 selang ±5 meter bekas terbakar
- 1 drum besi bekas terbakar
- 1 tangki/tungku besi kapasitas ±6.000 liter
- 1 jeriken 35 liter berisi cairan hitam diduga minyak mentah
- 1 jeriken 25 liter berisi cairan diduga hasil olahan jenis solar
Akibat perbuatannya, Berniat dijerat Pasal 53 UU RI No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi yang telah diubah dengan Pasal 40 angka ke-8 UU No. 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja, jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP, dan/atau Pasal 188 KUHP tentang kelalaian yang mengakibatkan kebakaran.
Saat ini, tersangka telah dilimpahkan ke Unit Pidsus Sat Reskrim Polres Muba dan ditahan di Rutan Mapolres Muba untuk proses penyidikan lebih lanjut.
Polisi mengimbau masyarakat agar tidak melakukan penyulingan minyak mentah ilegal karena berisiko tinggi terhadap keselamatan jiwa, lingkungan, serta melanggar hukum.
(RIZKI SINGGIH) | SATUDETIK.ASIA.