Simalungun, 1detik.asia-
Sejak awal September, wilayah Kabupaten Simalungun diguyur hujan, dengan intensitas tinggi, yang berlangsung antara 2 hingga 5 jam per - hari, di sejumlah kecamatan.
Kondisi ini membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Simalungun, mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, terhadap potensi bencana.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiap siagaan BPBD Simalungun, Victor Purba, menyampaikan bahwa sejumlah wilayah di Simalungun, masuk kategori rawan longsor, yakni Pematang Sidamanik, Haranggaol, Girsang Sipangan Bolon, Dolok Pardamean, Silimakuta, dan Purba.
Sementara itu, kawasan yang berisiko banjir berada di Kecamatan Siantar, Tanah Jawa, Panei, Tapian Dolok, serta Dolok Batu Nanggar.
Untuk daerah lintasan Siantar-Parapat, masyarakat perlu lebih hati-hati lagi,selain rawan longsor, jalur tersebut juga berpotensi terjadi pohon tumbang ketika curah hujan tinggi.
Begitu juga wilayah Haranggaol, yang rawan longsor saat musim penghujan, kata Victor, Jumat 19/9/2025.
Sebagai langkah antisipasi, BPBD telah memasang rambu peringatan di sejumlah titik rawan bencana, baik longsor, banjir, mau pun kebakaran hutan.
Daerah Haranggaol dan Girsang Sipangan Bolon misalnya, ketika musim kemarau juga, rawan kebakaran hutan, jadi peringatan dini, tetap kita persiapkan ujarnya.
Victor menegaskan, kesiap siagaan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat.
Ia meminta warga peduli terhadap lingkungan masing-masing, serta segera melaporkan kejadian bencana melalui pemerintah setempat.
Kalau di tingkat desa bisa dilaporkan melalui gamot (kepala dusun) atau pangulu (kepala desa), laporan cepat dari warga sangat membantu dalam penanganan awal, ujarnya.
Dengan meningkatnya curah hujan, BPBD Simalungun, berharap masyarakat tetap waspada, dan tidak mengabaikan potensi bencana, terutama di wilayah rawan.
(Donny)