1detik.asia, Kisaran - Himpunan aliansi mahasiswa Asahan (Hamas) melakukan aksi unjuk rasa didepan kantor dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Asahan, Kamis (4/9/2025).
Aksi tersebut meminta tunjangan DPRD Asahan untuk dikaji kembali dan bahkan ditiadakan untuk dialokasikan ke masyarakat.
Bukan tanggung-tanggung, para peserta aksi teatrikal menyembelih ayam di halaman kantor DPRD Asahan dan langsung diserahkan ke ketua DPRD Asahan.
Menurut koordinator aksi, Soleh Marpaung, mengaku tunjangan yang diterima oleh DPRD Asahan tidak masuk akal dan dinilai berlebihan.
"Kita ketahui belakangan ini mulai dari 25 Agustus lalu, hingga 3 September semalam, Indonesia ini dalam kondisi yang masih sangat memprihatinkan. Tapi, ternyata ada tunjangan di DPRD Asahan yang fantastis," kata Soleh Marpaung.
Katanya, DPRD Asahan harusnya ikut efisiensi anggaran dan mengikuti astacita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
"Ada tunjangan rumah, komunikasi, transportasi, reses lima kali setahun. Anggarannya sangat fantastis. Ini sudah 2025, harusnya DPRD mengikuti efisiensi, setidaknya kalau tidak ditiadakan, anggarannya dikurangi," ujarnya.
Ia menyampaikan, dalam unjuk rasa tersebut, sekretaris dewan tidak berani menunjukan diri untuk menjelaskan anggaran yang digunakan oleh DPRD.
"Tapi nyatanya, sekwan tidak berani keluar dan DPRD ini saya rasa tidak berani dan takut dengan sekwan, atau kami menduga ada skandal dan konspirasi," ucapnya.
Massa aksi melakukan pertunjukan teatrikal pemotongan ayam untuk menunjukkan kekecewaan terhadap DPRD yang saat ini dinilai tidak pro rakyat.
"Seperti yang sebelumnya kelompok mahasiswa lain hanya orasi, kami mendukung itu. Tapi hari ini kami lakukan aksi teatrikal dengan memotong ayam dalam bentuk kekecewaan terhadap DPRD Asahan," ujarnya.
Usai melakukan aksi di Kantor DPRD Asahan, massa aksi langsung melanjutkan unjuk rasa di kantor Kejaksaan Negeri Asahan.