Simalungun, 1Detik.Asia
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simalungun mencatat sebanyak 29 kejadian bencana alam, terjadi di wilayah tersebut sejak Januari, hingga pertengahan Juni 2025.
Bencana didominasi oleh kebakaran serta angin puting beliung, dengan beberapa insiden banjir dan longsor.
Kepala BPBD Simalungun, Resman Saragih, mengatakan data tersebut diperoleh dari laporan masyarakat dan pemerintah kecamatan setempat.
Mayoritas kejadian adalah kebakaran dan angin kencang (puting beliung), disusul banjir, dan longsor.
Totalnya sudah 29 kejadian bencana alam sampai pertengahan Juni 2025," ujarnya, Senin 16/6/2025.
Resman merinci, untuk kebakaran terjadi di Simalungun sebanyak 17 kali, angin puting beliung 5 kali dan banjir 3 kali. Sementara longsor sebanyak 4 kali.
Puting beliung tercatat terjadi di wilayah kecamatan bandar, tanah jawa, dan pamatang bandar, sedangkan kejadian longsor, tercatat di bosar maligas, tanah jawa, huta bayu raja, dan jawa maraja bah jambi. sementara kebakaran tersebar, hampir merata di seluruh kecamatan.
Himbauan :
BPBD Simalungun Kaji Perbaikan Saluran. Irigasi Jebol di Hutabayu Raja.
Resman juga mengingatkan, bahwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tersebut, masih menjadi ancaman serius, di Simalungun, salah satu kejadian terbaru, terjadi di Haranggaol Horison, yang menghanguskan lahan sekitar tiga hektare, beruntung, titik api tidak berada dekat dengan permukiman warga.
Karhutla di Haranggaol, menghanguskan sekitar tiga hektare, titik api jauh dari, permukiman, jadi masih aman, katanya.
Ia menambahkan, perubahan cuaca yang tidak menentu saat ini, memperbesar risiko bencana, khususnya angin kencang tersebut.
Resman juga melaporkan adanya bencana angin puting beliung terbaru, di Kelurahan Perdagangan, yang mengakibatkan tiga rumah rusak, serta satu rumah rusak di Kecamatan Bandar."
(Dony)