PROBOLINGGO , 1Detik.info,- Dugaan penggelapan bantuan sapi oleh Ketua Kelompok yang baru juga sebagai sekertaris sebut saja nama Panggilanya Ulum , Desa Pakuniran ,Kecamatan Pakuniran , Kabupaten Probolinggo , telah mendekati dugaan jelas setelah awak media melakukan investigasi pada Rabu, 11 - Juni 2025.
Bantuan sapi tersebut diperoleh dari Hibah Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur sebanyak 7 ekor sapi pada tahun 2022 yang lalu jenis PO.
Saat di konfirmasi Abdul Karim , selaku ketua kelompok tani yang pertama , juga yang mempunyai ide bagus ingin membantu desa Pakuniran biar berkembang dengan baik dan mensejahterakan masyarakat desa Pakuniran dengan mengajukan proposal bantuan ke Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur.
,” Emang benar mas Ketua Kelompok Tani awal desa Pakuniran saya yang ditunjuk oleh pak kades Pakuniran , bendahara Pak Babun ,dan sekertaris Ulum ,dari struktur organisasi sudah tidak tau saya mas ,dikarenakan setelah bantuan itu turun dari dana Hibah Dinas Peternakan Provinsi sebanyak 7 ekor ,dari kami sebagai ketua ,secara tidak langsung sudah tidak dianggap lagi . Lebih baik saya mundur sudah mas , yang terpenting saya sebagai pemuda desa Pakuniran menginginkan kemajuan perkembangan desa Pakuniran ,ternyata seperti ini ," Kata Abdul Karim Ketua Kelompok tani yang pertama kepada awak media dikediamanya Desa Bucor Kulon Rabu tanggal 11 - Juni 2025.
Warga pun merasa dirugikan dengan adanya sapi yang dipelihara selama 5 bulan awalnya kurus , bisa jadi gemuk dan mengandung ,dikembalikan ke Ketua Kelompok tani yang baru , belum ada penyelesaian upah ,hanyalah janji punya hutang ," Saya sangat kecewa pak ,saya dah merawat sapi tersebut dalam keadaan kurus ,dan rawat seperti sapi saya sendiri dan hamil lagi , saya minta upah saya selama 5 bulan sampai saat ini belum ada penyelesaian ,hanya janji dan janji saja ," tegas Muh Hasim.
Dilangsir juga warga yang merasa keberatan dari tehnis dari hasil merawat sapi bantuan dari dinas peternakan Provensi , juga tidak sanggup dan diserahkan kepada pihak ketua Kelompok tani yang baru Ulum.
," Sedikit saya sampaikan pak , saya sudah serahkan sapi bantuan tersebut ke pihak ketua ,dan yang saya ketahui bahwa sapi tersebut ada yang belum kembalikan sampai saat ini oleh ( SM ) ,dan saya siap kapanpun apabila diperlukan untuk memberikan keterangan ," tutur Warga H Ismail.
Fakta dilapangan dari informasi yang didapat oleh awak media ,dari pihak terkait Pak Hadi dari dinas peternakan kecamatan Pakuniran juga menyampaikan benar adanya dengan bantuan tersebut diberikan langsung dari dinas Peternakan Provinsi ,diterima oleh kelompok tani desa Pakuniran.
Saat tim media melakukan klarifikasi kepada sekretaris POKTAN yang berinisial U melalui pesan WA, terkait upah masyarakat merawat sapi dan keberadaan sapinya saat ini , dirinya bukannya memberikan jawaban yang benar, melainkan dengan bahasa yang dinilai arogan mengatakan berita tidak berimbang.
Dengan menggunakan bahasa Madura U memberikan balasan mengajak bertemu secara langsung, namun cara bicaranya dinilai sangat tidak mengindahkan “jangan sebut warga kalau tidak berani menuliskan namanya, jangan banyak omong dengar telingamu, sampean ruwet dengar telingamu” balasnya dengan menggunakan bahasa Madura.
Juga disampaikan digraup FKMKP Pakuniran, Kabele Soro jhek bit Abit mas Neser tokang cornik , kok lapornya ke LAPOR KANDA tak cocok ambik pacapanah ,"kata Ulum.
Dari hasil penyampaian LAPOR KANDA Kabupaten Probolinggo ,Laporan Saudara telah kami terima, selanjutnya akan kami sampaikan kepada pihak terkait untuk segera ditindaklanjuti.
*Kesadaran membayar Pajak dan Restribusi adalah bukti kecintaan anda kepada Kabupaten Probolinggo*.
Apakah tindakan hukum akan memberikan efek jera? Banyak warga desa dan masyarakat luas kini menunggu langkah nyata untuk menegakkan keadilan serta memastikan bahwa bantuan sosial benar-benar dimanfaatkan sesuai dengan tujuannya. Keadilan harus ditegakkan demi masa depan masyarakat yang lebih baik. Bersambung
( Tim.)