Sukabumi - 1detik.asia
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi menggelar sosialisasi Program Indonesia Pintar (PIP) untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) tahun anggaran 2025. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Sukabumi Indah pada Senin (23/2/2025) dan dihadiri oleh kepala dinas, pengelola PIP, operator sekolah, serta narasumber dari Kementerian Pendidikan.
asi Kesiswaan dan Manajemen SMP, Devi Kusumah, menjelaskan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk memperkenalkan regulasi terbaru terkait PIP, sebagaimana diatur dalam Peraturan Sekretaris Jenderal (Persesjen) Nomor 19 Tahun 2024 tentang Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) PIP.
“Kami menyampaikan regulasi terbaru agar semua pengelola Program Indonesia Pintar memahami kebijakan-kebijakan baru yang harus diterapkan,” ujar Devi Kusumah kepada awak media.
Salah satu fokus utama dalam sosialisasi ini adalah mekanisme pengelolaan data penerima manfaat PIP yang bersumber dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Devi menegaskan bahwa operator sekolah memiliki peran penting dalam memasukkan data siswa ke dalam sistem, sementara kepala sekolah bertanggung jawab memastikan penerima manfaat benar-benar berasal dari keluarga kurang mampu.
“Validasi data sangat penting guna memastikan bantuan tepat sasaran. Kami berharap satuan pendidikan dan pengelola program dapat memahami regulasi dari tahap perencanaan hingga sinkronisasi data,” tambahnya.
Selain itu, pengelola PIP di tingkat kabupaten juga memiliki tugas utama dalam melakukan pengawasan serta menjembatani jika terjadi permasalahan dengan pihak ketiga. Devi menekankan bahwa data PIP bersifat personal bagi setiap siswa dan harus digunakan untuk kebutuhan pendidikan.
Sosialisasi ini juga melibatkan pengelola PIP dari jenjang SD, PAUD, serta Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Program PIP sendiri memiliki kesamaan dengan Bantuan Operasional Sekolah (BOS), di mana kebijakan dan mekanismenya dapat berubah setiap tahun sesuai arahan pemerintah.
“Melalui sosialisasi ini, kami ingin memastikan bahwa semua pihak memahami regulasi terbaru dan dapat mengimplementasikannya dengan baik, sehingga bantuan benar-benar tepat sasaran untuk siswa yang membutuhkan,” tutupnya.