Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates

Iklan

Mahasiswa KKN UNILA Sambut Hari Kompos Desa, Dengan Gerakan Hijau Desa

Ikbal Kabiro Tanggamus Veri Kabiro Pringsewu
Rabu, 31 Juli 2024
Last Updated 2024-07-31T11:33:15Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
BUTUH BANTUAN HUKUM ?


LAMPUNG TIMUR –Satudetik.Info.Online Mahasiswa Universitas Lampung (Unila) yang tergabung dalam Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode II tahun 2024 berhasil menyelenggarakan "Hari Kompos Desa: Gerakan Hijau Desa" di Desa Catur Swako, Kecamatan Bumi Agung, Kabupaten Lampung Timur. Kegiatan ini merupakan implementasi dari rencana program kerja yang telah dipaparkan pada lokakarya di awal kedatangan tim KKN,Rabu 31/7/2023



Sejak awal, program ini mendapat sambutan hangat dari aparatur desa dan warga setempat. Kepala Dusun 4 Desa Catur Swako, Pak Tamim, menyatakan dukungannya saat lokakarya, "Kami sangat mengapresiasi rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Unila di Desa Catur Swako, terutama program Hari Kompos Desa. Kami siap berpartisipasi penuh dan membantu menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk pembuatan pupuk organik ini."



Antusiasme Pak Tamim tidak hanya sebatas pernyataan. Pada hari pelaksanaan program, Minggu pagi (21/7/2024), beliau membuktikan komitmennya dengan menyediakan lokasi kegiatan di kediamannya sendiri. Lebih dari itu, Pak Tamim aktif mengkoordinasikan warga untuk berpartisipasi dan bahkan turut serta dalam proses pembuatan pupuk kompos.



Program ini disambut dengan sangat antusias mengingat pupuk kompos merupakan kebutuhan vital bagi mayoritas penduduk desa yang berprofesi sebagai petani. Dengan hasil pertanian utama berupa lada, jagung, cabai, dan singkong, kegiatan ini dinilai sangat relevan dan bermanfaat bagi masyarakat setempat.


Hari Kompos Desa merupakan program unggulan yang bertujuan mengeksplorasi potensi limbah ternak, khususnya dari peternakan sapi di Desa Catur Swako, sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik yang efektif dan ramah lingkungan. Warga desa terlihat sangat antusias berpartisipasi, ikut mengaduk dan mencampurkan bahan-bahan pupuk dengan perlengkapan yang tersedia.


Selain melakukan praktik pembuatan pupuk bersama warga, mahasiswa KKN juga memberikan penyuluhan komprehensif mengenai keunggulan pupuk organik dibandingkan dengan pupuk kimia. Mereka memaparkan berbagai manfaat pupuk organik, seperti peningkatan kesuburan tanah jangka panjang, perbaikan struktur tanah, dan pengurangan ketergantungan pada input kimia.


Kegiatan "Hari Kompos Desa" ini diharapkan menjadi momentum penting dalam mendorong masyarakat Desa Catur Swako untuk mendalami pengetahuan tentang pupuk organik. Tujuannya agar warga tidak hanya memahami teori dan prinsip pembuatan pupuk organik, tetapi juga dapat menguasai teknik aplikasinya dalam praktik pertanian sehari-hari. Lebih jauh lagi, diharapkan warga desa akan termotivasi untuk mempraktikkan pembuatan pupuk organik secara mandiri di rumah masing-masing. Dengan demikian, inisiatif ini berpotensi untuk meningkatkan produktivitas pertanian, mengurangi biaya produksi, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan, sambil tetap menjaga kelestarian lingkungan.


Antusiasme tinggi yang ditunjukkan oleh warga desa dan aparatur setempat, terutama Pak Tamim, menjadi indikator positif bahwa program ini telah berhasil menyentuh kebutuhan nyata masyarakat. Dengan demikian, "Hari Kompos Desa: Gerakan Hijau Desa" tidak hanya menjadi sebuah kegiatan KKN semata, tetapi juga langkah awal yang signifikan menuju pertanian organik yang lebih maju dan ramah lingkungan di Desa Catur Swako.

( RIFA HARYATI )

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

Iklan