1 detik.com, Tanggamus –Diduga telah terjadi korban penipuan dan penggelapan modus arisan, dan diperkirakan kerugian mencapai Rp230.000.000,-.
Seorang warga bernama Fitriyani, warga Pekon Kota Raja, Talang Padang Tanggamus diduga menjadi korba penipuan dan penggelapan modus arisan, sehingga dirinya melapor ke polisi lantaran menderita kerugian Rp230.500.000,-
Hal ini telah di sampaikan oleh salah satu nara sumber kami yang bernama Herverry MS,saat dimintai keterangan melalui whattshap dimana narasumber kami tersbut salah satu korban dari arisan yang diadakan oleh tersangka IRA VINITASARI. Kejadian ini diketahui sejak desember tahun 2022 lalu.
Menurut keterangan Herverry M.S, selaku narasumber kami,bahwa Ira Vinita Sari warga Kecamatan Pulau Panggung, yang sebelum nya tersangka Pernah bekerja di Puskesmas Sumberejo Sebagai Bidan namun kini semenjak kasus ini mencuat tersangka telah di Pecat , selaku tersangaka mengimingi atau mengajak rekan kerja nya untuk ikut arisan demi mendapatkan keuntungan yang besar dalam jangaka dekat
Menurut narasumber kami, sistem arisan tersebut adalah mencari siapa yang akan melanjutkan arisan orang lain dengan cara dilelang kemudian 3 bulan kedepan akan mendapat tarikan arisan sesuai dengan jumlah yang ditawarkan pelaku.
Arisan awalnya berjalan lancar akan tetapi lama, kelamaan jumlah tawaran yang ditawarkan pelaku semakin besar dan keuntungan juga semakin besar tanpa disadari korban terjebak dengan sistem tersebut mirip dengan skema ponzi.
Narasumber kami menjelaskan,bahwa dia ditawari lelang arisan atau oper slot pada 27 desember tahun 2022, korban bersedia untuk ikut arisan oper slot atau menggantikan posisi arisanyang di lelang tersebut sebesar Rp.2.000.000, dan akan narik arisan pada tanggal 22 februari 2023.
Pada Tanggal 28 Desember 2022, Tersangka kembali menghubungi Via WatsApp “ Kak ada yang mau operan lagi, Narik bulan Januari tanggal 22, Hanya ganti uang masuk Rp 8.000.000 narik nya Rp 15.000.000. Arti Nya untung Rp.7.000.000. Total uang korban yg di transfer ke pada tersangka Rp.10.000.000.
Namum sampai batas waktu yang telah di sepakati Ira Vinita Sari tidak menepati kewajiban untuk membayar sejumlah uang yang telah di sepakati tersebut
sistem arisan tersebut adalah mencari siapa yang akan melanjutkan arisan orang lain dengan cara dilelang kemudian 3 bulan kedepan akan mendapat tarikan arisan sesuai dengan jumlah yang ditawarkan pelaku.
Arisan awalnya berjalan lancar akan tetapi lama, kelamaan jumlah tawaran yang ditawarkan pelaku semakin besar dan keuntungan juga semakin besar tanpa disadari korban terjebak dengan sistem tersebut mirip dengan skema ponzi.
Adapun jumlah korban yang diketahui mencapai 30 orang lebih yang sudah bergabung dalam group korban penipuan yang dibuat oleh korban, dengan total kerugian semua korban yang diketahui ditaksir mencapai milyaran dan masih banyak korban yang belum diketahui dan belum bergabung dalam group tersebut.
“Akan tetapi hanya sedikit korban yang melaporkan pelaku ke kepolisian karena para korban lainnya masih mengupayakan secara kekeluargaan. Sejauh ini yang diketahui ada 6 korban yang melaporkan pelaku ke pihak kepolisian, 5 korban melapor ke polres tanggamus dan 1 korban ke polsek pulau panggung,” jelasnya.
Pada tanggal 26 januari 2023, kami selaku ke 5 korban melaporkan hal tersebut ke Polres Tanggamus ujar korban. Semenjak tanggal kami melaporkan terakhir kami komunikasi ke pihak polres pada tanggal 28/11/2023 dan samapai saat ini blm ada informasi lagi terkait hal ini namun tersangka telah di tetapkan oleh pihak Polres sebagai DPO,.
Untuk itu kami selaku korban meminta kepada seluruh masyarakat di manapun berada apa bila melihat orang ini agar kira nya untuk melaporkan dan menangkap untuk diserahkan ke aparat setempat dan kepada seluruh jajaran kepolisian agar kiranya untuk terus menindak lanjuti terkait masalah ini,tutup nya. (Sahilman)
.jpg)
