Bantaeng,1Detik.Asia– Suhu politik organisasi menjelang Kongres Ke-IX Himpunan Pelajar Mahasiswa Bantaeng Raya (HPMB-Raya) semakin memanas. Salah satu figur yang kini menjadi sorotan serius adalah Ashabul Qahfi, kader senior yang resmi menyatakan maju sebagai Calon Ketua Pengurus Besar HPMB-Raya.
Ashabul Qahfi bukan wajah baru dalam dinamika HPMB-Raya. Ia merupakan demisioner Pengurus Cabang Jalarambang dan saat ini masih aktif sebagai Pengurus Besar HPMB-Raya. Modal pengalaman struktural dari bawah hingga pusat membuat pencalonannya dibaca sebagai upaya serius untuk mengakhiri stagnasi organisasi dan membawa HPMB-Raya keluar dari zona nyaman.
Dalam pernyataan sikapnya, Ashabul Qahfi menyampaikan kritik terbuka terhadap kondisi internal organisasi yang dinilai mulai kehilangan daya dobrak, lemah dalam konsolidasi, dan minim keberanian dalam mengambil sikap strategis.
“HPMB-Raya tidak boleh terus berjalan tanpa arah yang jelas. Organisasi ini lahir dari semangat perlawanan intelektual dan keberpihakan pada kader serta daerah. Jika stagnasi dibiarkan, maka HPMB-Raya hanya akan menjadi simbol, bukan kekuatan,” tegasnya.
Pada Kongres Ke-IX ini, Ashabul Qahfi mengusung tagline yang menegaskan arah perlawanan dan perubahan:
“Bergerak, Bertumbuh, Menang”
Tagline tersebut mencerminkan komitmen untuk menghidupkan kembali mesin organisasi, memperkuat kualitas kader, serta memastikan HPMB-Raya tampil sebagai kekuatan kolektif yang diperhitungkan.
Adapun Visi dan Misi yang diusung Ashabul Qahfi adalah:
Visi
Menjadikan HPMB-Raya sebagai organisasi perjuangan yang solid, berani, dan berdaulat, dengan kader yang militan secara intelektual serta tajam dalam keberpihakan terhadap kepentingan pelajar, mahasiswa, dan masyarakat Bantaeng Raya.
Misi
1. Melakukan konsolidasi total Pengurus Besar dan seluruh cabang untuk mengakhiri fragmentasi internal organisasi.
2. Mengembalikan marwah kaderisasi sebagai jantung HPMB-Raya yang disiplin, ideologis, dan berkelanjutan.
3. Mendorong HPMB-Raya menjadi aktor kritis dan independen dalam merespons isu pendidikan, kebijakan publik, dan ketimpangan sosial di Bantaeng Raya.
4. Membangun kepemimpinan organisasi yang tegas, transparan, dan berani mengambil keputusan strategis.
5. Mengonsolidasikan kekuatan intelektual kader agar HPMB-Raya tidak hanya hadir dalam forum seremonial, tetapi berdampak nyata di ruang publik.
Munculnya Ashabul Qahfi dalam bursa calon Ketua PB HPMB-Raya menandai babak baru kontestasi Kongres Ke-IX. Dengan narasi perubahan yang keras dan sikap politik yang tegas, pencalonan ini dipandang akan mengguncang peta kekuatan internal dan memaksa seluruh kandidat serta cabang untuk menentukan sikap.
Kongres Ke-IX kini bukan sekadar forum pergantian kepemimpinan, melainkan pertarungan arah dan masa depan HPMB-Raya: bertahan dalam rutinitas lama, atau berani melompat menuju organisasi yang hidup, berani, dan bermakna.

.png)
