.png)
Www.satudetik.asia | Air kumbang Banyuasin, Sumatera Selatan – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat Peduli Tanah Air (Gempita) mendesak Inspektorat Kabupaten Banyuasin untuk segera melakukan audit terhadap pengelolaan keuangan dan dana di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Air Kumbang. Desakan ini terkait dengan dugaan penyimpangan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Program Indonesia Pintar (PIP), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) sejak tahun 2019 hingga 2025.
Ketua LSM Gempita, Rial Ali Akbar, S.T, menyatakan bahwa pihaknya menerima laporan dari masyarakat mengenai adanya indikasi penyimpangan dalam pengelolaan dana-dana tersebut. "Kami menerima laporan dari masyarakat yang resah dengan pengelolaan dana di SDN 3 Air Kumbang. Ada dugaan dana BOS, PIP, dan DAK tidak digunakan sebagaimana mestinya bangun dari dana DAK suda mulai hancur lantai nya.belum sampai berapa tahun," ujarnya.
Selain dugaan penyimpangan dana, LSM Gempita juga menyoroti adanya dugaan rangkap jabatan yang dilakukan oleh oknum kepala sekolah. "Kami juga mendapatkan informasi bahwa kepala sekolah SDN 3 Air Kumbang diduga merangkap jabatan sebagai kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Air Kumbang. Hal ini tentu berpotensi menimbulkan konflik kepentingan dan penyalahgunaan wewenang," tambahnya.
LSM Gempita berharap Inspektorat Banyuasin dapat segera bertindak cepat dan transparan dalam melakukan audit terhadap seluruh keuangan yang ada di SDN 3 Air Kumbang. "Kami berharap Inspektorat dapat segera melakukan audit secara menyeluruh dan transparan. Jika ditemukan adanya penyimpangan, kami meminta agar pelaku ditindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku," tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Inspektorat Banyuasin belum memberikan keterangan resmi terkait desakan audit ini. Kami akan terus berupaya menghubungi pihak terkait untuk mendapatkan klarifikasi lebih lanjut.
(TIM)
.jpg)
