Kendal, 3 Agustus 2025 – Dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan pesisir, Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Ikhlas, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Syariah berkolaborasi dengan warga Banyutowo menanam mangrove di pesisir Banyutowo, Kabupaten Kendal.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Minggu, 3 Agustus 2025 ini merupakan bentuk kepedulian bersama terhadap ancaman abrasi dan erosi yang semakin mengkhawatirkan di wilayah pesisir Banyutowo Kendal. Aksi gotong royong ini melibatkan mahasiswa, pengurus BKM Ikhlas, serta masyarakat setempat yang antusias berpartisipasi.
Langkah Strategis Pelestarian Lingkungan
Koordinator kegiatan, Mbah Amin, yang juga warga Banyutowo menjelaskan bahwa penanaman mangrove di Banyutowo memiliki tujuan yang sangat penting bagi keberlangsungan lingkungan pesisir. “Mangrove sangat berperan dalam melindungi pantai dari erosi dan abrasi yang semakin mengancam pertambakan, pertanian, dan permukiman warga. Selain itu, ekosistem mangrove akan memperbaiki kondisi pesisir dan menjadi tempat alami bagi berbagai jenis fauna,” ungkapnya.
Lebih lanjut dijelaskan Ketua PMII Rayon Syariah Komisariat Walisongo, Fauzil Adhim, bahwa mangrove juga memiliki nilai ekonomis yang signifikan bagi masyarakat pesisir. Keberadaan hutan mangrove dapat mendukung sektor perikanan dan membuka peluang pengembangan ekowisata yang berkelanjutan. Tidak kalah penting, mangrove juga berperan sebagai penyerap karbon alami yang membantu mitigasi dampak perubahan iklim.
Gotong Royong Lintas Organisasi
Pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan koordinasi intensif antara BKM Ikhlas, PMII Rayon Syariah, dan warga masyarakat Banyutowo untuk menentukan lokasi penanaman yang paling strategis di sepanjang garis pantai. Setelah survei lokasi dan persiapan bibit mangrove, seluruh peserta bekerja sama dalam proses penanaman secara gotong royong.
Keterlibatan berbagai unsur masyarakat, mulai dari komunitas mahasiswa hingga organisasi lokal, menunjukkan komitmen bersama dalam mejaga kelestarian lingkungan. Para peserta juga berkomitmen untuk terus melakukan perawatan dan pemantauan terhadap bibit mangrove yang telah ditanam agar dapat tumbuh dengan optimal.
Meningkatkan Kesadaran Lingkungan
Kegiatan penanaman mangrove ini tidak hanya berdampak pada aspek konservasi lingkungan, tetapi juga menjadi sarana edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem pesisir. Melalui aksi nyata ini, diharapkan masyarakat Banyutowo semakin memahami peran penting mereka dalam pelestarian lingkungan.
Pak muhidin, perwakilan dari BKM Ikhlas berpesan bahwa mahasiswa sekarang harus sering mengikuti kegiatan kemasyarakatan seperti penanaman mangrove kali ini. Teringat kata Tan Malaka dalam bukunya yang berjudul MADILOG bahwasannya Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali.
Kolaborasi antara BKM Ikhlas, PMII Rayon Syariah, dan warga Bayutowo ini diharapkan dapat menjadi model kerjasama yang dapat direplikasi di wilayah pesisir lainnya. Dengan semangat gotong royong dan kepedulian lingkungan yang tinggi, upaya pelestarian pesisir Banyutowo Kendal dapat terus berkelanjutan untuk generasi mendatang.
Rencana ke depan, para penggagas kegiatan akan melakukan monitoring berkala terhadap pertumbuhan bibit mangrove dan mengadakan kegiatan serupa untuk memperluas area konservasi di sepanjang pantai Banyutowo.