1detik Taput
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara melaksanakan rapat tindak lanjut penanganan dan mitigasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang dipimpin oleh Wakil Bupati Tapanuli Utara, Dr. Deni Lumbantoruan, M.Eng. bertempat di Aula Kantor Bupati Tapanuli Utara, Jumat (18/7/2025).
Rapat tersebut dihadiri oleh unsur Forkopimda Tapanuli Utara, para asisten, pimpinan OPD, para Kabag Setdakab Taput, camat se-Kabupaten Tapanuli Utara, Kepala KPH XII Tarutung, Kepala KPH XIII Dolok Sanggul, Kepala KPH XIV Balige, BMKG Silangit, serta jajaran struktural BPBD Tapanuli Utara.
Dalam arahannya, Wakil Bupati menegaskan pentingnya sinergi dan kolaborasi antar semua pihak bersama TNI-Polri untuk mencegah potensi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Tapanuli Utara, termasuk para camat bersama kepala desa untuk aktif memberikan edukasi kepada masyarakat bahaya karhutla dan agar tidak membuka lahan dengan cara menghimbau warga menghindari aktivitas yang berisiko menimbulkan api seperti merokok di kawasan hutan atau lahan kering.
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara akan membentuk Satgas Desa untuk meningkatkan pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi ancaman dan penangan karhutla. Ia juga meminta agar Satuan Tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Tim Reaksi Cepat terus dioptimalkan untuk melakukan deteksi dini dan penanganan cepat di lapangan. “Aktif bersama TNI-Polri, Camat dan Kepala Desa melakukan monitoring lokasi yang berpotensi kebakaran”.
“Selain kesiapan dan pembenahan seluruh Instansi terkait, perlu suatu gerakan sosialisasi pencegahan karhutla. Manfaatkan seluruh kanal informasi seperti radio, media sosial, hingga para influencer untuk mengedukasi masyarakat terkait bahaya dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Instruksikan Kepala Desa agar segera menerbitkan Surat Edaran tentang larangan membakar hutan dan lahan masyarakat untuk kemudian disosialisasikan secara luas kepada masyarakat termasuk melalui Gereja dan tempat ibadah,” tegas Wakil Bupati.
Diingatkan juga perlunya pelatihan dan simulasi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan bagi seluruh stakeholder terkait. Dinas Satpol PP diminta untuk menyiapkan hydrant pada titik strategis sebagai sumber air cadangan bila terjadi kebakaran. Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup diarahkan untuk melaksanakan rekayasa ekologis dengan menanam tanaman tahan api di wilayah rawan kebakaran. Wabup juga menegaskan agar BPBD Tapanuli Utara terus memastikan kesiapsiagaan dengan melengkapi seluruh peralatan pemadam kebakaran yang dibutuhkan
“Semua langkah ini harus kita lakukan bersama demi melindungi lingkungan dan masyarakat dari bahaya kebakaran hutan dan lahan warga yang dapat menimbulkan kerugian besar bagi daerah kita,” pungkas Wakil Bupati.
Mewakili TNI dan Polri mengungkapkan siap membantu dan berkoordinasi bersama satgas agar penanganan lebih baik. ”Siap untuk membantu, kita utamakan kekompakan di lapangan dan ketenangan,” jelas Pasi OPS kodim 0210/ TU Lettu Arh Reinhard Rainold J. Ferry Tampubolon mewakili Dandim 0210/TU
Editor Rinsan siahaan