(Foto:Timnas Indonesia U-23)
Editor:sawijan wmc
Jakarta -1detik.asia ," Ketua Umum (ketum) PSSI Erick Thohir mengharapkan tiga hal dari Garuda muda ,Timnas U-23 Indonesia setelah mereka melaju ke partai final Piala AFF U-23 2025. Ia juga menginginkan gelar juara.
Harapan pertama Ketum PSSI Erick Thohir adalah tim asuhan Gerald Vanenburg ini menjalani sesi pemulihan yang baik setelah bermain sampai adu penalti pada laga semifinal melawan timnas Thailand di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Jumat malam.
Erick mengatakan,"Saya berharap tim melakukan tiga hal sekarang bersama Coach Gerald. Nomor satu tentu recovery, karena saya rasa mereka semua sudah kecapean. Recovery, jangan sampai ada cedera tambahan karena kita kehilangan dua pemain inti," ketika ditemui awak media di SUGBK,pada Jumat.
Pada laga semifinal, Timnas Indonesia u-23 menjalani pertandingan dengan dramatis. Mereka tertinggal lebih dulu melalui gol Yotsakon Burapha pada menit ke-60, lalu baru bisa menyamakan kedudukan pada menit ke-84 melalui tandukan Jens Raven.
Duelpun sengit,Laga tanpa gol yang terjadi pada babak tambahan waktu 15 menit membuat laga semifinal ini dilanjutkan ke babak adu penalti. Pada babak ini, Garuda Muda Timnas Indonesia U-23 menang dengan skor 7-6 setelah eksekutor terakhir Thailand, Burapha, gagal menaklukkan Muhammad Ardiansyah.
Kegagalan Burapha lalu dimanfaatkan dengan baik oleh Garuda muda setelah Alfharezzi Buffon, yang menjadi penendang setelahnya, menaklukkan kiper Thailand Sorawat Phosaman.
Harapan kedua Erick Thohir adalah timnas U-23 melakukan evaluasi tim, jelang laga final pada Selasa, 29 Juli, 2025 di Stadion Utsma Gelora Bung Karno (SUGBK) melawan Vietnam, tim yang mengalahkan Indonesia pada final edisi 2023 di Thailand. "Yang kedua mungkin juga evaluasi, karena saya yakin tim Vietnam juga menyiapkan strategi tersendiri tanpa merubah pola permainan kita," lanjutnya.
Harapan terakhir Erick Thohir adalah berharap dua striker Indonesia, pencetak gol Raven dan Hokky Caraka yang menjadi salah satu algojo sukses tendangan penalti, semakin bermain dengan percaya diri di laga berikutnya.
Yang ketiga ya kembali semoga Jens sama Hokky dengan gol yang diciptakan hari ini, mereka bisa lebih percaya diri dan anak-anak lebih coba bermain lebih tidak tergesa-gesa," ucapnya.
Erick berharap Indonesia bisa mengangkat piala yang dulu bernama AFF U-23 ini, untuk kedua kalinya setelah edisi 2019 ketika dilatih Indra Sjafri,"lanjutnya.
Berarti ini kan kita back-to-back, masuk final. Ketika waktu itu, tahun 2023 yang saya saksikan sendiri di Thailand. Cuman bedanya sekarang kan tuan rumah, ya kalau bisa tentu kita juara," kata pria 55 tahun itu.
Pada sebelumnya,"Ketum PSSI Erick Thohir Prihatin dengan Hinaan yang Didapat Hokky Caraka
"Ketua umum (Ketum) PSSI Erick Thohir prihatin dengan nasib Hokky Caraka yang mendapat hujatan dan hinaan di sosial media. Ia berharap Hokky Caraka bisa sabar menghadapinya.
Hokky menjadi sasaran hujatan atas kemandulannya selama membela Timnas Indonesia U-23 di Piala AFF U-23 2025. Dari dua laga, Hokky belum menyumbang gol buat Timnas U-23 di SUGBK Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Beberapa pihak mempertanyakan alasan pemanggilan pemain muda PSS Sleman tersebut, Hal serupa juga sering dialami Hokky kala mendapat panggilan timnas senior setelah dianggap tampil tidak sesuai ekspektasi.
Puncaknya, hinaan sampai dialamatkan pada Hokky Caraka yang membuat striker muda melakukan somasi ke lima akun pengguna media sosial. Melihat kondisi itu, Ketua umim PSSI Erick Thohir mencoba menguatkan Hokky Caraka dalam masa-masa sulit ini.
Ketum PSSI Erick Thohir mengatakan,"Ketika melawan Malaysia dan Filipina, sistem permainan mereka kan sudah terbentuk. Saya melalui Coach Gerald meminta izin telepon Jens (Raven) dan Hokky untuk fokus," kepada wartawan, pada Jumat (25/7).
Erick mengatakan"Karena mungkin kayak Hokky kan dapat tekanan di sosial media. Kasihan anak-anak muda. Mereka juga punya kehidupan. Mereka kadang-kadang juga belum tahan seperti kita semua.
Erick menegaskan "Ini kita semua kan tahan,Kasihan,Kalau menurut saya sih saya cukup prihatin dengan para pemain muda kita yang terkena bully, terkena tekanan. Kasihan saya.
Selain Hokky Caraka, Jens Raven juga tidak luput dari sasaran kritik pengguna medos, Ketajamannya dipertanyakan setelah gagal mencetak gol saat Timnas U-23 melawan Filipina dan Malaysia.
Sumbangan enam golnya ke gawang Brunei seolah terlupakan. Ada anggapan Brunei terlalu lemah, sehingga Jens baru kesulitan mencetak gol saat jumpa lawan sepadan yakni Filipina dan Malaysia,sambungnya.
Ketua umum PSSI mengatakan,"Sama Jens Raven juga saya telepon, 'kamu mesti siap, tapi please fokus'. Jangan gara-gara 6-0, 6 gol kamu terus yakin begini. Masih muda. Jadi itu yang saya sampaikan. Coach Gerald juga mengucapkan terima kasih. Dan saya sama pemain seperti itu,"