BATAM, 1detik.asia – Jika Anda merasa hidup terlalu aman dan mendamba sensasi baru di jalan raya, silakan melintas di proyek jalan dari Kepri Mall menuju Simpang Panbil. Di sana, Anda akan menemukan galian sedalam satu meter yang hanya dibatasi plastik oranye tipis—bukan untuk membungkus nasi, tapi untuk "menjaga" keselamatan pengguna jalan.
Tim redaksi 1detik.asia, saat meninjau lokasi pada Kamis (8/5/2025) malam, mendapati kenyataan yang mungkin lebih cocok disebut adegan uji nyali. Galian memanjang ratusan meter di sisi kiri dan kanan jalan, dengan penerangan minim, dan rambu keselamatan yang tampaknya hanya tersedia dalam imajinasi.
“Saya pulang kerja lewat situ tiap malam. Kalau lampu jalan padam, ya sudah—berdoa saja semoga enggak masuk lubang,” keluh Tuty, seorang pengendara yang nyaris jadi korban kontur darurat versi kontraktor.
Proyek ini tampaknya bukan cuma menguji kesabaran, tetapi juga menguji batas ketahanan warga Batam terhadap proyek tanpa standar pengamanan. Pengawasan nyaris tak terlihat. Rambu? Jangan berharap. Pagar pembatas? Mungkin habis dipakai acara tujuh belasan.
Seorang aktivis setempat, yang meminta identitasnya disembunyikan, menyebutkan bahwa kelalaian ini seharusnya jadi perhatian serius. “Apa harus ada korban dulu baru pemerintah dan kontraktor tergerak?” ujarnya dengan nada geram.
Warga juga menyerukan agar pengawasan dari instansi teknis tidak sekadar formalitas seremonial. “Mereka dibayar dari pajak rakyat. Kalau proyek seperti ini dibiarkan, berarti mereka juga ikut melukai warga,” tambahnya.
Ironisnya, tanah bekas galian dibiarkan berserakan di jalan raya, menjadi taburan bonus debu saat panas dan jalan licin saat hujan. Jika tujuan proyek ini adalah menciptakan wahana ala roller coaster jalan raya, maka selamat—mereka berhasil.
Hingga berita ini diturunkan, tidak ada klarifikasi dari kontraktor maupun instansi terkait. Mungkin mereka sedang sibuk... mencari plastik lebih tebal. (Gultom)