![]() |
Foto Aksi Ujuk Rasa Karena Proyek Betonisasi Mangkrak, 1 Detik/Zefferi |
Bogor - 1Detik || Warga yang merasa terganggu akibat proyek betonisasi jalan yang membentang lebih kurang 10 kilometer dari perbatasan Desa Sukamakmur sampai Desa Sirnajaya masih belum dirampungkan. "Padahal sebagian badan jalan sudah dibangun dan sebagian badan jalan sisi lainnya dibiarkan mangkrak," kata Alim (29) pemuda Kampung Cikeruh, Kamis (25/1/2023).
Masyarakat Kampung Cikeruh RT 01/01 Desa Sukamulya Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor mendesak kepada Pemerintah Kabupaten Bogor untuk lebih ketat dalam proses lelang proyek.
Warga yang merasa terganggu akibat proyek betonisasi jalan yang membentang lebih kurang 10 kilometer dari perbatasan Desa Sukamakmur sampai Desa Sirnajaya masih belum dirampungkan. "Padahal sebagian badan jalan sudah dibangun dan sebagian badan jalan sisi lainnya dibiarkan mangkrak," kata Alim (29) pemuda Kampung Cikeruh, Kamis (25/1/2023)
Pemuda setempat juga tidak tinggal diam, bersama warga ramai - ramai menuju ke tengah proyek jalan yang mangkrak menyuarakan kekecewaan masyarakat Desa Sukamulya.
"Kalau jalan beton yang di Sirnajaya sudah jadi, lebarnya 5 meter. Tapi mengapa yang di Sukamulya terhenti proyeknya. Akibatnya, antrian panjang kendaraan setiap hari menyulitkan aktifitas dan usaha warga. Apalagi hari Sabtu dan Minggu macetnya parah," keluhnya.
Dimintai keterangan, Ketua RW 01, Tomi, membenarkan adanya aksi protes warganya mewakili masyarakat yang terganggu oleh keberadaan proyek betonisasi jalan yang mangkrak di wilayah Desa Sukamulya,.
"Akses jalan disini merupakan akses jalan utama wisata Kecamatan Sukamakmur menuju Arca Sukawangi, perbatasan Cianjur. Kalau tidak segera dirampungkan yang dirugikan masyarakat banyak, terutama warga kami disini," jelasnya.
Perlu diketahui aksi ini juga beredar di media sosial dan YouTuber, dimana didalam video tersebut warga meminta kepada Pemerintah Kabupaten Bogor kedepannya supaya tidak salah seleksi kontraktor. Aksi warga ini sempat mengganggu arus lalu lintas karena warga yang protes menggelar aksi di jalan yang pembangunannya mangkrak.
Hal Senada Aktivis SPMI (Serikat Praktisi Media Indonesia ) M. Rojai Humas DPD Bogor Raya komentar akibat dimana mana adanya aksi protes adanya beberapa proyek mangkrak dan molor pekerjaan di karenakan dari awal nya sistem lelang yang di mana adanya permainanan pemenang lelang dan juga saya dengan team investigasi dapatkan penyedia jasa( kontraktor) modal pas pasan yang akhirnya mangkrak lah pekerjaan tersebut, pungkas M Rojai biasa di sapa bang jay .
Ditempat terpisah Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Jawa Barat LSM KPKB Bersatu Zefferi ,pihak hukum di Kabupaten Bogor baik Kepolisian Kejaksaan harus turun dan memanggil kontraktor serta Dinas terkait untuk mempertanggung jawabkan pekerjaannya.
"APH harus panggil kontraktor dan Dinas terkait,jika memang kesalahannya patal jebloskan aja ke jeruji besi biar menjadi epek jera bagi koruptor koruptor yang lain.pungkasya.
DM