Fakfak.1Detik. Online-
Antrian panjang kendaraan bermotor, baik kendaraan roda dua maupun roda empat di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berlokasi di Jl. Ahmad Yani Puncak, Kabupaten Fakfak, bukan lagi pemandangan yang asing bagi warga setempat. Sejak Pemerintah memutuskan menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa waktu lalu, antrian kendaraan bermotor sudah sering terlihat mengantri berjam-jam guna mendapatkan giliran pengisian BBM. Antrian panjang kendaraan bermotor yang kerap terjadi tersebut, selalu terlihat di waktu pagi hingga siang hari. Bahkan untuk kendaraan roda empat, antrian panjang terlihat dimulai dari SPBU hingga areal pekuburan umum, jalan kokas.
Apakah antrian panjang kendaraan bermotor tersebut akibat dari kelangkaan BBM ?
Kepala Pertamina Fakfak, Tri Hartono kepada awak media di ruang kerjanya belum lama ini mengatakan, antrian kendaraan bermotor tersebut, ternyata bukan karena kelangkaan BBM melainkan adanya pembatasan pasokan BBM perhari dari Pertamina ke SPBU.
Langkah pembatasan pasokan BBM tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi penyelewengan BBM bersubsidi.
"Stok minyak kita banyak kok. Hanya Memang ada pembatasan pasokan untuk menghindari penyelewengan BBM. Hari ini kalau kita kasih masuk 50 ton juga tetap saja habis." jelasnya.
Handoko dalam keterangannya menyebutkan kalau pihaknya telah mencium aroma adanya pembelian BBM bersubsidi di SPBU puncak yang tidak wajar sehingga, langkah pembatasan pasokan tersebut mesti di ambil.
"Ada yang mengisi BBM di SPBU setelah itu keluar dari SPBU, parkir kendaraan di jalan samping gereja kemudian BBM yang ada di tanki kendaraan di kuras dan di pindahkan ke jerigen lalu balik lagi antri di SPBU." ungkapnya.
Selain hal tersebut, dia juga mengingatkan pengecer BBM agar berhati-hati melakukan penjualan BBM menggunakan jerigen ataupun botol plastik bekas sebab dapat mengakibatkan kebakaran.(Ar)