MENTAWAI| 1 detik. online -
Dinas Sosial P3A Kabupaten Kepulauan Mentawai bersama Sentra Terpadu Inten Soeweno (STIS) Bogor Kemensos RI melakukan intervensi bagi Stunting di Kecamatan Siberut Utara terhitung sejak tanggal 25 – 30 September 2023.
Pelaksanaan program ini dalam rangka pencegahan dan percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Kepala Dinas Sosial P3A Kabupaten Kepulauan Mentawai melalui Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial dan Perlindungan Jaminan Sosial, Arsenius SH, MH mengatakan, total sebanyak 477 Kepala Keluarga (KK) di enam Desa Kecamatan Siberut Utara mendapat paket nutrisi berdasarkan hasil asesmen oleh masing-masing Pendamping, ujarnya.
“Paket nutrisi untuk bantuan stunting yang diberikan berupa Susu, Madu, Sarden, Kacang Ijo, Minyak Goreng, Gula Merah dan kebutuhan peningkatan kesehatan balita lainnya,” kata Arsenius, kepada awak media, Jumat (29/9/2023).
Paket tersebut langsung diantar ke lokasi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan tidak ada pungutan biaya apapun dari penerima. Kata Arsenius, Intervensi stunting di Kabupaten kepulauan Mentawai merupakan langkah kongkrit dan komitmen pemerintah dalam rangka pencegahan dan menuntaskan stunting bagi anak-anak di daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai, terangnya.
Sebelum penyaluran bantuan, sebut Arsenius,
petugas yang terdiri dari Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) melakukan asesmen konprehensif bagi masing-masing Keluarga Penerima Manfaat.
“Asesmen dilakukan door to door, tidak hanya asesmen bagi stunting, juga keluarganya, kondisi sosial, kondisi ekonomi, kondisi lingkungan sekitar serta dukungan internal dan eksternal keluarga, sehingga jelas langkah dan strategi apa yang akan kita lakukan,” jelasnya.
Program Intervensi Stunting ini merupakan hasil kerja sama antara Dinas Sosial P3A dengan Sentra Terpadu Inten Soeweno (STIS) Bogor Kemensos RI.
Dikatakan Arsenius, program ini akan dilakukan secara berkelanjutan di seluruh Kabupaten Kepulauan Mentawai.
“Sebelumnya (Bulan Maret 2023) juga kita melakukan program intrvensi stunting di Sipora. Tahun 2022 lalu kita sudah lakukan di Siberut Utara karena angka Stunting di Siberut Utara Cukup tinggi,” ujarnya.
Dinas Sosial P3A, lanjut Arsenius akan melakukan lobi dan koordinasi kembali dengan pihak STIS untuk program yang sama di tahun 2024 mendatang. Sasaran berikutnya akan dilakukan di Wilayah Sikakap, Pagai Selatan dan Pagai Utara.
Selain Stunting, bantuan juga diberikan bagi kluster lansia, disabilitas, kelompok rentan dan pelaku usaha (UMKM). Bantuannya berupa berupa paket perlengkapan tidur, tongkat lansia, tripod, walker, kursi roda, termasuk bantuan modal usaha berupa gerobak, Atalase, Kompor Gas, kursi, meja, penghancur es, fiber, mesin pres minuman dan bantuan modal usaha lainnya. sambung dia.
“Alat bantu diberikan kepada sabilitas dan lansia, ada 81 paket alat perlengkapan tidur kita berikan. Kita juga bantu sebanyak 11 pelaku UMKM dengan memberikan fasilitas untuk mendukung usaha agar mampu meningkatkan ekonomi keluarga sehingga keluarga terbebas dari stunting,” jelasnya.
Selain program kolaborasi, Dinas Sosial P3A juga akan melakukan intervensi stunting dari anggaran APBD tahun 2023. Dalam waktu dekat, program tersebut akan direalisasikan kepada masyarakat. (s/Humas/Bid. Rehsos & Linjamsos)