1Detik.Online - Sleep apnea merupakan sebuah gangguan tidur ketika napas terhenti ketika tidur akibat tersumbatnya saluran pernapasan. Sumbatan tersebut berakibat pada aliran udara yang menuju paru-paru menjadi terhambat sehingga otak, jaringan, dan organ tubuh lainnya tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup.
Seseorang yang mengalami sleep apnea akan terbangun dari tidur secara tiba-tiba dengan sensasi tercekik dan diliputi oleh perasaan panik. Secaraumum, sleep apnea banyak ditemukan pada orang dewasa, tetapi gangguan tidur ini juga dapat menyerang anak-anak.
Sleep apnea yang pada anak-anak umumnya terjadi karena adanya sumbatan pada saluran pernapasan atas sehingga mengganggu pernapasan ketika tidur. Sleep apnea pada anak merupakan sebuah kondisi yang serius karena dapat membuat anak menjadi rentan terserang penyakit dan dapat memengaruhi perkembangan anak.
Penyebab sleep apnea pada anak-anak
Berbeda dengan penyebab sleep apnea pada orang dewasa yang dipicu oleh masalah berat badan berlebih, sleep apnea pada anak lebih banyak disebabkan oleh hal-hal berikut ini:
- Pembengkakan pada kelenjar tiroid (gondok) atau tonsil (amandel).
- Kelahiran prematur.
- Memiliki riwayat keluarga dengan kondisi serupa.
- Kelebihan berat badan (obesitas).
- Mempunyai ukuran lidah yang besar.
- Lahir dengan kondisi BBLR (berat badan lahir rendah).
- Menderita kondisi medis tertentu, seperti anemia sel sabit, down syndrome, atau kelainan pada wajah/tengkorak.
Gejala Sleep Apnea pada Anak
Berikut ini merupakan beberapa gejala yang menjadi tanda bahwa anak-anak mengalami sleep apnea:
1. Tidur sambil Berjalan
Sebetulnya, penyebab tidur sambil berjalan tidak selalu diketahui. Namun, sleep apnea diduga kuat menjadi salah satu faktor utamanya. Hal ini karena anak dengan sleep apnea sering terbangun beberapa kali selama tidur.
2. Mendengkur
Mendengkur kencang juga menjadi salah satu gejala sleep apnea pada anak yang perlu diwaspadai. Hal ini terjadi karena pada kasus sleep apnea, saluran napas anak yang seharusnya dalam keadaan lemas dan lebar mengalami penyempitan, sehingga setiap tarikan napas membuat jaringan di sekitar saluran pernapasan bergetar dan menimbulkan suara khas ngorok atau mendengkur. Kejadian ini sebagian besar tidak disadari oleh anak.
3. Sering Menggertakkan Gigi
Sleep apnea pada anak dapat disebabkan oleh jaringan lunak, seperti kelenjar tiroid, amandel, serta lidah di bagian belakang tenggorokan yang menghambat jalur napas. Menggertakkan gigi (bruxism) merupakan respon alami tubuh agar jalur napas tetap terbuka.
4. Sering Mengompol
Kebiasaan ngompol pada usia anak-anak sering kali dianggap sebagai hal yang normal. Namun, kebiasaan ini perlu diwaspadai apabila terjadi secara terus-menerus bahkan ketika anak sudah menginjak usia 5 tahun. Hal ini bisa menjadi salah satu gejala sleep apnea pada anak.
5. Gelisah ketika Tidur
Sleep apnea biasanya membuat anak kesulitan bernapas saat tidur, sehingga membuatnya gelisah dan terus-menerus mencari posisi tidur yang nyaman agar bisa bernapas dengan lega.
6. Berkeringat secara Berlebihan
Sleep apnea pada anak juga bisa ditandai dengan munculnya keringat secara berlebih di pagi hari. Hal ini terjadi karena anak dengan sleep apnea berjuang untuk bernapas saat tidur malam. Ketika tubuh kesulitan bernapas, tekanan darah akan melonjak kemudian meningkatkan produksi hormon stres yang memicu timbulnya keringat berlebih.
Sumber : tempo.co