.png)
1detik Toba
Ribuan masyarakat tergabung dalam mitra PT Toba Pulp Lestari melakukan aksi unjuk rasa ke Kantor DPRD, Kabupaten Tapanuli Utara Tarutung, Rabu, (29/10).
Mereka meminta Ephorus Huria Kristen Batak Protestan Pendeta Victor Tinambunan mengklarifikasi sejumlah statemen (pernyataan) yang dinilai bernuansa hasutan dan provokasi di aku media sosial.
Perwakilan massa mitra TPL yang juga warga jemaat HKBP Maju Butarbutar mengatakan, sebenarnya mereka menuntut agar Ephorus HKBP turun dari jabatannya.
"Tapi kalau pun tidak bisa diturunkan minimal klarifikasi terkait statemen hasutan dan provokasi di Media sosial," ujarnya.
Dia mengatakan sebagai mitra, mereka tidak terima jika PT TPL dituduh sebagai perampas tanah dan perusak lingkungan.
"Kami tidak mau karena terlalu banyak kepentingan, TPL dikorbankan," imbuhnya.
Dia juga mengatakan mereka ingin bertemu langsung dengan ephorus untuk melakukan klarifikasi dan pembuktian atas pernyataan-pernyataan tersebut.
"Tapi kalaupun nggak bisa ketemu sama kami, klarifikasi saja di Medsos cukup, khususnya terkait TPL merampas tanah dan merusak lingkungan," pungkasnya.
Selain meminta ephorus mengklarifikasi sejumlah statemen di medsos, massa juga menyampaikan sejumlah tuntutan antara lain, menyerukan agar HKBP dikembalikan fungsinya sebagai gereja yang melayani bukan dilayani.
Juga berharap gereja harus menjadi ruang kebenaran dan keadilan, menghentikan penghakiman terhadap pendeta yang tidak sejalan, dan jangan menganggap HKBP Sebagai kepemilikan pribadi.
Menurut pendemo, ephorus adalah amanah yang bersifat temporer dan harus dipertanggungjawabkan kepada jemaat dan Tuhan, serta memohon kepada pemerintah daerah dan pusat agar menyelesaikan konflik yang saat ini terjadi.
Mereka juga memohon kepada ephorus untuk menghentikan adu domba kepada masyarakat dan Keberadaan perusahaan dan investor sangat berguna untuk menambah dan memperbaiki perekonomian masyarakat.
Usai menyampaikan aspirasinya, perwakilan massa ditemui oleh Bupati Taput Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat dan menggelar pertemuan tertutup bersama perwakilan HKBP di Aula Gedung DPRD Taput.
Usai melakukan pertemuan tertutup di Aula Kantor DPRD setempat,
Bupati Jonius mengatakan, sebelum melakukan pertemuan pihaknya telah menghubungi ephorus.
"Tadi oppung ephorus sudah dihubungi tapi karena ada rapat, sudah ada utusan dari pendeta. Apa yang disuarakan disini nantinya akan disampaikan kepada oppung ephorus," ucapnya.
Dia juga mengatakan, meskipun ada masyarakat pro dan kontra atas keberadaan PT TPL, posisinya sebagai bupati berada di tengah.
"Sebab biar bagaimanapun itu adalah masyarakat saya. Tapi kalau ada kebijakan dari pusat kita akan jalankan," tukasnya.
Editor Rinsan siahaan
.jpg)
