Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates

Iklan

Wahyudi Andrianto Adik Ipar Jokowi Yang Dipercaya Untuk Menyerahkan Ijazah ke Bareskrim Polri.

detikNews jakarta
Sabtu, 10 Mei 2025
Last Updated 2025-05-10T06:38:34Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
masukkan script iklan disini
Adik Ipar Jokowi Wahyudi Andrianto
                (sawijan wmc)

Jakarta- 1detik.asia ," Wahyudi Andrianto sang adik ipar mantan Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi). Di tangannya, bukan sekadar map biasa tetapi sesuatu yang selama ini dipertanyakan, diperdebatkan, bahkan dijadikan bahan olok-olok di media sosial: ijazah asli Joko Widodo.

Ia adalah Wahyudi Andrianto. Bukan siapa-siapa, kecuali adik ipar dari Presiden ke 7 RI. 
      Adik ipar mantan Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi), Wahyudi Andrianto telah selesai menyerahkan ijazah SMA dan Kuliah ke Bareskrim Polri,di Jakarta, pada Jumat (9/5/2025). Dia mengaku tak ada pesan khusus saat diminta Jokowi untuk menyerahkan ijazah tersebut.

Ijazah yang tidak bisa dikirim kurir Wahyudi tidak datang sendiri. Ia didampingi tim kuasa hukum Presiden ke-7 Jokowi, termasuk Yakup Hasibuan, yang mengatakan bahwa kedatangan mereka adalah panggilan resmi dari penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri.

Adik ipar Jokowi telah menyerahkan ijazah ke Bareskrim Polri untuk pengusutan laporan dugaan ijazah palsu atas permintaan penyidik.

Wahyudi mengatakan,"Ya kami dipercaya pak Jokowi untuk diutus membawa dokumen ijazah untuk menyerahkan di Bareskrim ini. Jadi sementara hanya diperintahkan seperti itu aja. Karena kita sebagai adik ipar dipercaya untuk membawa dokumen itu," katanya kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta, pada Jumat (9/5/2025).

Wahyudi mengaku tak ada pesan khusus dari mantan Presiden RI ke-7 dua periode tersebut saat dipercaya untuk menyerahkan ijazah yang kini tengah diperdebatkannya.

Ia mengungkapkan,"Tidak ada (pesan dari Jokowi). Hanya membawakan dokumen ini aja gitu. Untuk diserahkan ke Bareskrim.

Yakup Hasibuan Kuasa Hukum Jokowi Sementara itu, menurutnya agenda hari ini hanya untuk penyerahan ijazah dan tidak ada pemeriksaan,dalam hal ini pihaknya sudah siap jika ijazah yang diserahkan itu akan dilakukan uji laboratorium forensik untuk mengecek keasliannya.

Yakup mengatakan,"Oleh karena itu hari ini kita sudah serahkan semuannya kepada pihak Bareskrim untunk ditindaklanjuti, untuk dilakukan uji lab forensik.

Selain wahyudi, pihak Jokowi yang hadir ke Bareskrim Polri sendiri yakni ajudannya, Kompol Syarif Fitriansyah.

Di informasikan, Bareskrim Polri mulai menyelidiki aduan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) soal tudingan ijazah palsu mantan Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi).

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro mengatakan saat ini pihaknya sudah memeriksa puluhan saksi dalam rangka penyelidikan. 

Djuhandani mengatakan,"Telah melakukan interview terhasap saksi sejumlah 26 orang," kepada wartawan, pada Rabu (7/5/2025).

Puluhan saksi yang diperiksa itu berasal dari sejumlah elemen untuk menindaklanjuti aduan soal dugaan cacat hukum ijazah S1 Jokowi,"Kata Djuhandani

Adapun saksi yang diperiksa yakni pengadu sebanyak 4 orang, staf Universitas Gajah Mada (UGM) sebanyak 3 orang, alumni Fakultas Kehutanan UGM sebanyak 8 orang, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebanyak satu orang.

Lalu, pihak percetakan perdana sebanyak satu orang, staf SMA Negeri 6 Surakarta sebanyak 3 orang, alumni SMA Negeri 6 Surakarta sebanyak 4 orang.

(Kemudian) Ditjen Pauddikdasmen Kementerian Diknas RI sebanyak satu orang, Ditjen Dikti sebanyak satu orang, KPU Pusat sebanyak satu orang dan KPU DKI Jakarta sebanyak satu orang," ungkapnya.

Penyidik selain itu, juga sudah memeriksa sejumlah dokumen mulai dari awal masuk menjadi mahasiswa Fakultas Kehutanan sampai lulus skripsi dan beberapa dokumen lain.

Djuhandani mengatakan pihaknya juga sudah melakukan uji laboratoris terhadap dokumen-dokumen itu,"lanjutnya.

Ia menjelaskan,"Telah dilakukan uji laboratoris terhadap dokumen awal masuk menjadi mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM sampai dengan lulus ujian skripsi dengan perbandingan dokumen dari teman satu angkatan yang masuk pada tahun 1980 dan lulus tahun 1985.

Djuhandani mengatakan saat ini pihaknya masih terus melakukan pendalaman atas aduan tersebut,"lanjutnya.

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

Iklan