![]() |
Fhoto : Lokasi TPAS Karangrejo Metro Utara |
Metro-1detik.info - Masalah sampah di Kota Metro menjadi isu krusial, meski secara ukuran penduduk dan luas wilayah, Metro tergolong lebih kecil dibandingkan kabupaten lain di Lampung. Dengan populasi sekitar 174.216 jiwa, kota ini menghasilkan sekitar 102,71 ton sampah setiap hari, dengan 80 ton di antaranya yang dipastikan masuk ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Karang Rejo.
TPAS Karang Rejo sendiri memiliki luas 14 hektare, namun baru 7 hektare yang digunakan untuk menampung sampah, sementara sisa lahan masih dalam tahap pengembangan dan pengelolaan.
Emisi gas metana, pencemaran air tanah, dan longsoran sampah menjadi ancaman nyata, terutama bagi para pemulung yang bergantung pada sampah untuk bertahan hidup.
Kondisi tersebut diperparah dengan risiko kebakaran dan kecelakaan kerja. Di tengah kesulitan ini, keberadaan pemulung sedikit membantu dalam proses pemilahan sampah.
Melihat keadaan ini, intervensi alternatif sangat dibutuhkan untuk memperpanjang usia TPAS Karang Rejo. Pertumbuhan penduduk yang pesat hanya akan meningkatkan volume sampah jika pengelolaannya tidak lebih dari sekadar pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan.
Strategi yang bisa diambil mencakup perbaikan tata kelola TPAS, penutupan sementara sel yang ada sambil memanfaatkan gas metana, dan pembangunan sel baru. Selain itu, perlu dorongan untuk unit usaha Bank Sampah di setiap kelurahan yang dikelola dengan swadaya masyarakat, serta pembangunan pusat daur ulang dan tempat pemrosesan sementara dengan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle). Aturan tegas tentang pengelolaan sampah pun harus diterapkan, diiringi kesadaran masyarakat untuk mengurangi produksi sampah.
Dibandingkan kabupaten atau kota lain di Lampung, Metro memiliki kesempatan lebih besar untuk mengatasi ancaman sampah. Dengan luas 68,74 km² yang terbagi dalam 5 kecamatan dan 22 kelurahan, pengembangan sistem penanganan sampah bisa lebih efektif dan efisien.
Harapannya, Kota Metro dapat memenuhi target pengurangan sampah serta dapat memperhatikan kesehatan, kebersihan, fasilitas air bersih untuk warga serta akses jalan menuju TPAS masih banyak ditemui berlubang.
Dalam wawancaranya warga menyampaikan harapan kepada Pemerintah Kota Metro untuk lebih serius dalam menangani masalah sampah terutama di TPAS Karangrejo.
"Kami berharap agar penanganan sampah benar benar menjadi prioritas utama pemerintah daerah, dampak yang timbul mulai dari aroma, penyakit, serta akses jalan menuju TPAS berlubang" Ujar Dedi.
Ditambahkan Dedi " Jelang kondisi musim penghujan selain aroma menyengat dari tumpukan sampah, juga ribuan lalat yang akan menghiasi rumah rumah warga sekitar TPAS. Selain itu penyakit ISPA juga di khawatirkan akan kembali menjadi penyakit langanan yang hadir setiap tahunnya". (Red)