Probolinggo - 1Detik.info,– Dugaan praktik kotor di balik maraknya tempat karaoke ilegal di Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, kian terang benderang. Suliman, Ketua LSM Pusat Kajian Strategis Kepentingan Nasional (PASKAL), menuding ada jaringan “backing” yang melibatkan oknum pejabat, wartawan, hingga pimpinan LSM yang ikut menikmati aliran upeti dari bisnis haram tersebut.
“Banyak pihak yang menerima jatah, itulah sebabnya tempat-tempat karaoke ilegal tetap berdiri bebas tanpa takut ditutup,” tegas Suliman, Minggu (24/8/2025).
Menurutnya, hasil investigasi lapangan membuktikan adanya dugaan keterlibatan langsung aparat desa. Ia bahkan menyebut salah satu pemilik karaoke terang-terangan menyarankan agar dirinya berkoordinasi dengan Kepala Desa Dringu.
“Pertanyaannya, dalam kapasitas apa Kepala Desa ikut campur? Apakah dia pemilik, atau justru dalang yang mengatur keamanan seluruh usaha ilegal itu?” tandasnya.
Satpol PP Dinilai Mandul
Suliman juga menyoroti lemahnya peran Satpol PP. Penegakan Perda terkait miras dan hiburan malam disebut hanya sebatas formalitas. Razia memang sesekali dilakukan, tapi tak pernah ada tindakan tegas yang berkelanjutan.
“Satpol PP jangan pura-pura buta. Kalau memang berani, tutup semua praktik ilegal itu. Jangan hanya main razia seremonial untuk laporan kertas,” kritiknya.
Ia menegaskan, jika Satpol PP terus bersikap mandul, PASKAL akan mengerahkan massa untuk menggelar aksi besar-besaran di depan kantor Satpol PP Kabupaten Probolinggo.
“Kalau mereka tetap main mata, kami akan turun ke jalan. Jangan salahkan kami jika aksi rakyat jadi pilihan terakhir,” ancam Suliman.
Indikasi Korupsi Menguat
Lebih jauh, PASKAL menduga kuat adanya tindak pidana korupsi melalui praktik gratifikasi. Upeti dari pengusaha karaoke diduga mengalir ke banyak pihak untuk melanggengkan bisnis ilegal ini.
“Ada indikasi gratifikasi yang jelas. Kami akan menyiapkan laporan resmi agar kasus ini tidak sekadar jadi isu, tapi diproses hukum,” tegas Suliman.
Pemilik Karaoke Bungkam
Sementara itu, salah satu pemilik karaoke yang dihubungi enggan memberikan komentar. Ia hanya melemparkan bola panas dengan menyarankan wartawan mengonfirmasi langsung ke Kepala Desa Dringu serta seorang oknum wartawan yang disebut terlibat.
“Hubungi Kades Dringu, mas,” singkatnya lewat pesan singkat.
Tim-Redaksi