Sukabumi-1detik.info
Kunjungan baru-baru ini kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), kepada Pemerintah Kabupaten Sukabumi, merupakan bentuk apresiasinya yang salah satunya Sukabumi menjadi daerah yang mendapatkan perhatiannya karena di nilai telah berhasil mendorong pemberdayaan dan pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayahnya,
Kepala BPJPH memberikan penghargaan khusus kepada Pemerintah Daerah dan perusahaan yang aktif mendukung UMKM lokal, yang di antaranya PT. Golden Mississippi (Aqua) di Cicurug serta PT. Semen Jawa (SCG) di Cikembar. Kedua perusahaan tersebut dinilai sukses melibatkan UMKM dalam ekosistem bisnis mereka, sehingga mampu meningkatkan kapasitas ekonomi masyarakat sekitar. Kamis 23 Januari 2025.
Per tahun 2024 saja, Kabupaten Sukabumi tercatat memiliki 211.663 UMKM, dengan 11.979 di antaranya menjadi UMKM binaan. Pemerintah Daerah bersama pemangku kepentingan lainnya terus mendorong pengembangan UMKM melalui sinergi pentahelix, yakni berkolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, media, dan komunitas.
Terlebih, meski sudah mengalami kemajuan signifikan, salah satu tantangan yang masih dihadapi UMKM adalah rendahnya jumlah UMKM yang memiliki sertifikasi halal, sehingga saat ini, baru 17.149 UMKM yang tersertifikasi halal, sementara Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DKUKM) Kabupaten Sukabumi baru memfasilitasi 20 UMKM untuk mendapatkan sertifikasi halal tersebut melalui anggaran APBD, dengan kedatangan Kepala BPJPH ke Kabupaten Sukabumi ini, diharapkan dapat memberikan dukungan tambahan melalui program-program nasional agar semakin banyak UMKM yang tersertifikasi halal.
Strategi Pemberdayaan UMKM, Pemerintah Kabupaten Sukabumi terus mengoptimalkan potensi lokal dengan memperhatikan inovasi dan pengembangan kompetensi sumber daya manusia. Program-program yang diterapkan diarahkan untuk mendorong UMKM naik kelas, di antaranya melalui:
1. Kebijakan P3DN (Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri): Mendukung penggunaan produk lokal dalam proyek pemerintah yang mampu menciptakan lapangan kerja baru, memperkuat rantai pasok UMKM, dan meningkatkan daya saing produk.
2. Transformasi Digital: Mendorong UMKM beralih ke digitalisasi melalui pemasaran online, pengelolaan laporan keuangan, dan legalitas usaha.
3. Ekspor Berkelanjutan: Membantu UMKM yang potensial menembus pasar global dengan memenuhi standar kurasi, dokumen ekspor, dan memastikan produksi ramah lingkungan.
Peran Perusahaan dan Asosiasi UMKM,
keberadaan perusahaan besar di Kabupaten Sukabumi, seperti PT. Semen Jawa (SCG) dengan program GESARI-nya dan PT. Golden Mississippi (Aqua) dengan binaan UMKM Sagala, akan menjadi model sukses dalam pemberdayaan UMKM sekitar, tidak hanya itu, asosiasi seperti APPMIKIMDO dan Paguyuban UMKM juga memberikan pendampingan intensif kepada para pelaku UMKM, sehingga mereka dapat berkembang lebih cepat.
Dengan kunjungan Kepala BPJPH saat ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antar pihak untuk menciptakan ekosistem UMKM yang lebih baik, dengan dukungan penuh dari BPJPH, diharapkan UMKM di Kabupaten Sukabumi mampu meningkatkan daya saing dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional.