masukkan script iklan disini
JAKARTA 1detik.info - Revitalisasi Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta di era Mantan Gubernur Dki Jakarta Anis Baswedan. Wajah Kota Tua kini tampak berubah menjadi kota modern indah dan ramah untuk para wisatawan.
Pascarevitalisasi, wajah baru Kota Tua (Kotu) menjadi semakin terhubung dengan transportasi umum. Telah terhubung dengan stasiun kereta api commuter line dan halte Transjakarta,Bahkan warga jakarta bisa menggunakan transportasi gratis JACKLINKO. Hal itu tentunya agar memudahkan mobilitas pengunjung yang hendak berkunjung ke kawasan Kota Tua (Kotu) Jakarta.
Kota Tua juga telah memberlakukan Kawasan Rendah Emisi atau Low Emission Zone (LEZ). Tujuan pemberlakukan wilayah LEZ adalah untuk meningkatkan kualitas udara di sekitar kawasan Wisata Kota Tua Jakarta.
Pembatasan diberlakukan untuk kendaraan bermotor yang melalui kawasan wisata Kota Tua. Harapannya, dapat mengurangi tingkat kemacetan di wilayah kawasan wajah baru Kota Tua Jakarta. Wajah baru ini tidak luput peran dari pemprov Jakarta di era Anis Baswedan.
Anies pernah mengatakan,saat membuka gelaran Festival Batavia Kota Tua yang berlangsung pada 26-28 Agustus 2022 ini,"Ke depan, kita akan menyaksikan kawasan baru yang mewakili Jakarta masa depan. Mulai di tempat ini kita ingin melihat kawasan yang memprioritaskan pejalan kaki, naik kendaraan umum, tanpa kendaraan pribadi, sehingga memunculkan rasa kesetaraan.
Kota Tua Jakarta, juga dikenal dengan sebutan Batavia Lama (Oud Batavia), adalah sebuah wilayah kecil di Jakarta, Indonesia. Wilayah khusus ini memiliki luas 1,3 kilometer persegi melintasi Jakarta Utara dan Jakarta Barat (Pinangsia, Taman Sari dan Roa Malaka).
Kota Tua dijuluki "Permata Asia" dan "Ratu dari Timur" pada abad ke-16 oleh pelayar Eropa, Jakarta Lama dianggap sebagai pusat perdagangan untuk benua Asia karena lokasinya yang strategis dan sumber dayanya melimpah.
Kota Tua juga merupakan pusat pemerintahan dan perdagangan pada masa penjajahan Belanda di Indonesia. Pada abad ke-17, Belanda mendirikan Batavia di daerah ini sebagai pusat pemerintahan kolonial mereka di Hindia Belanda.
Dikutip dari laman bappeda.jakarta.go.id, di kawasan utama Kota Tua saat ini juga terdapat beberapa museum, pusat oleh-oleh dan wisata kuliner yang berada di kawasan Plaza Fatahilah. Contohnya ada Cafe Batavia dan pusat oleh-oleh Passer Batavia.
Bagi yang ingin tahu letak persis Kota Tua di Jakarta mana, maka jawabannya ada di sebelah barat laut dari pusat kota Jakarta.
Daerah ini terletak di antara Kali Besar Barat (barat), Kali Besar Timur (timur), Jalan Pintu Besar Utara (utara), dan Jalan Gajah Mada (selatan). Untuk alamat tepatnya yakni di Mangga Besar, Kecamatan Taman Sari, Kota Jakarta Barat.
Tempat ini memiliki banyak bangunan bersejarah yang masih bertahan hingga saat ini. Beberapa contohnya adalah:
Gedung Fatahillah, gedung ini awalnya adalah Balai Kota Batavia pada masa penjajahan Belanda. Sekarang menjadi Museum Sejarah Jakarta.
Museum Bank Indonesia, merupakan bekas gedung De Javasche Bank, bank sentral Belanda di Indonesia.
Museum Wayang, museum ini menampilkan koleksi wayang, seni pertunjukan tradisional Indonesia.
Cafe Batavia, cafe ini terletak di gedung bersejarah dan menawarkan suasana kolonial yang klasik serta pemandangan Kota Tua.
Pengunjung dapat menikmati berbagai aktivitas dan daya tarik yang ada di Kota Tua, antara lain:
Menjelajahi museum, beberapa museum di Kota Tua yang memamerkan artefak dan sejarah Indonesia.
Berwisata kuliner, tempat ini terkenal dengan makanan jalanan dan restoran dengan berbagai hidangan Indonesia, bahkan juga tersedia food court.
Bersepeda,di hias warna warni pengunjung juga dapat menyewa sepeda dan berkeliling Kota Tua sambil menikmati pemandangan dan bangunan bersejarah. Di sini juga terdapat taman bermain dan spot foto instagenic.
Menyaksikan pertunjukan seni, di beberapa titik di Kota Tua, pengunjung dapat menikmati pertunjukan seni tradisional Indonesia seperti musik angklung atau calung banyumasan dan tari.
Fasilitaspun didukung lengkap. Di sini terdapat toilet, mushola, dan tempat untuk duduk-duduk yang membuat wisatawan semakin nyaman.