1Detik.Online -
Surat kabar di kota-kota lain juga bermunculan laksana cendawan di musim hujan. Hal itu sejalan dengan anjuran dari pemerintah selam keinginan dari masyarakat tentunya, untuk mendirikan surat kabar sebanyak mungkin sebagai manifestasi dari revolusi yang demokratis Maka di Jakarta, selain surat kabar Merdeka, terbit pula Berita Indonesia. Ra jat dan Negara Baroe di Bogor ada Gelora Rakjat, di Cirebon ada Republik dan Genderang, di Semarang ada Warto Indonesia, di Magelang ada Penghela Rakjat, di Yogyakarta, selain Kedaulatan Rakjar, ada Al-Dihad Boeroch dan Nasional di Surakarta ada Lasjkar Soeara Moedo Menara dan Perinns, di Madiun ada Api Rakjat, di Mojokerto ada Bhakni di Malang ada Berdjocong, dan sebagainya
Kebebasan bagi pers untuk mengekspresikan pendirian sikap dan pandangannya, sangat jelas pada masa awal revolusi kemerdekaan Semangat yang meluap dari rakyat untuk meraih dan mempertahankan kemerdekaan, radikalisme sebagian besar pemuda untuk merebut senjata dari Jepang dan pertempuran melawan tentara Sekutu yang diboncengi Nica-Belanda di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung Semarang dan Surabaya, menjadi berita utama dan disorot dengan tajam dalam tajuk rencana surat kabar pada masa itu Identifikasi pers sebagai pembawa suara dan aspirasi rakyat nampak dari pemilihan nama penjaga kolom pojok pada masing-masing surat kabar Misalnya. Mas Klobot atau Notes Dr Clemik (Merdeka). Mas Semprot atau Semar (Kedaulatan Rakjat). Bang Djeboel (Berita Indonesia), Bang Bedjad (Al-Djihad). Sepondri (Lasjkar). Fikiran Rakjar (Warta Indonesia), Pojok Kiri (Genderang). Soedoet Tikam (Api Rakjat), dan sebagainya
Ancka karikatur, walaupun tidak banyak, untuk menyindir atau mendiskreditkan pihak lawan, terutama tentara Inggris dan Belanda. disajikan dengan cara telanjang dan terus terang Sedangkan slogan, motto, atau kata-kata mutiara untuk membangkitkan semangat rakyat. sebagai renungan dan arah perjuangan, ditempatkan pada bagian muka sudut kanan atau kiri surat kabar. Semuanya itu menunjukkan bahwa pers memiliki peranan yang tidak kecil sebagai "pengawal pendapat umum selama revolusi berlangsung